REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Survei yang dilakukan harian terbitan Israel, Hayom, Jumat (4/1) menunjukkan hasil yang mengejutkan.
Pasalnya, sebagian besar dari responden yang mengikuti survei menyatakan setuju Palestina menjadi negara. Meski begitu, responden juga pesimistis dengan prospek terciptanya perdamaian Israel-Palestina.
Dikutip dari the Nations, Sabtu (5/1), dalam surveinya tersebut, Hayom mengajukan pertanyaan "Apakah Anda mendukung atau menentang ide dua negara dalam hal ini negara Palestina yang merdeka dari Israel?"
Ternyata dari 800 orang responden atau sebanyak 54 persen mendukung berdirinya negara Palestina yang merdeka. Sementara 38 persen responden menolak ide dua negara terpisah. Sisa responden menolak menjawab pertanyaan itu.
Di sisi lain, sebanyak 54 persen responden menilai perdamaian Israel-Palestina mustahil tercapai. Sementara dalam pertanyaan lain, sebanyak 55 persen responden tak menganggap Presiden Palestina Mahmoud Abbas sebagai partner yang tepat untuk mencapai perdamaian.
Sejak dikuasai Israel dalam Perang Enam Hari 1967, Tepi Barat kini menjadi "rumah" ribuan warga Israel dan 1,7 juta warga Palestina.