REPUBLIKA.CO.ID,PHNOM PENH--Polisi Kamboja pada menangkap lebih dari 70 warga negara Cina yang terlibat dalam penipuan telepon di Cina.
Sejumlah telepon dan komputer yang digunakan oleh tersangka untuk mengancam dan memeras uang dari banyak orang di Cina juga disita. Penggerebekan yang dilakukan secara simultan di beberapa lokasi di Phnom Penh dan daerah pinggiran berhasil meringkus para penipu tersebut.
Kepala Keamanan Internal Kementerian Dalam Negeri Kamboja, Letnan Jenderal Chhay Sinarith mengatakan,
mereka menggunakan VoIP (Voice over Internet Protocol), jenis layanan telepon internet dari Kamboja untuk mengancam dan memeras uang. "Pelaku memeras korban di Cina dari Kamboja," katanya, akhir pekan lalu.
Ini adalah kelima kalinya bahwa polisi Kamboja bekerja sama dengan mitranya di Cina. Kedua belah pihak melakukan penumpasan terhadap warga negara Cina yang dituduh mengoperasikan jaringan pemerasan internasional yang berpusat di Phnom Penh.
Penipuan telepon telah menjadi masalah keamanan utama sosial di Cina. Tersangka sering menggunakan server luar negeri untuk membuat panggilan telepon dari luar negeri, sehingga lebih sulit bagi polisi Cina untuk melacak mereka.