REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Ratusan wartawan Turki dijebloskan ke penjara karena mengkritik pemerintah.
Kebebasan pers di 'Negeri Dua Benua' itu mendapat tekanan keras dari pemerintahan Perdana Menteri, Recep Tayyip Erdogan.
Harian Turki Aksam melaporkan Turki telah melanggar kebebasan berpendapat dan pemerintah telah menindas kebebasan pers pada 2012.
Harian itu mengatakan sebagian besar wartawan yang kritis terhadap pemerintah ditangkap tahun lalu. Penangkapan itu karena karena Erdogan tidak mentoleransi setiap kritik.
Seperti dilaporkan PressTV, Senin (7/1), pengawas kebebasan pres, Komite Perlindungan Wartawan (CPJ) menyebut Turki sebagai sipir penjara terburuk di dunia pers pada 2012.
Menurut CPJ, Turki menahan 49 wartawan pada 1 Desember 2012. Puluhan wartawan Kurdi dan editor diteror. Sejumlah wartawan juga ditahan atas tuduhan terlibat dalam rencana antipemerintah.
Turki dituding tidak membedakan antara kebebasan berekspresi dan terorisme. Tak hanya itu, pada Oktober 2012, CPJ menuding pemerintahan Erdogan menekan para wartawan untuk menyensor setiap pemberitaan.