Senin 07 Jan 2013 16:13 WIB

Banyak Negara Mencemooh Pidato Assad

Rep: Rr. Laeny Sulistyawati/ Red: Dyah Ratna Meta Novi
Bashar Al Assad
Foto: REUTERS
Bashar Al Assad

REPUBLIKA.CO.ID,DAMASKUS--Rupanya banyak negara yang mencemooh dan meremehkan isi pidato Presiden Suriah Bashar al-Assad.

’’Pernyataannya hanyalah pengulangan dari apa yang dia katakan. Sepertinya dia mengurung diri di kamar dan hanya membaca laporan-laporan intelijen yang disajikan kepadanya," kata menteri luar negeri Turki Ahmet Davutoglu. "Assad hanya menwarkan janji-janji kosong," katanya, Senin, (7/1).

Departemen Luar Negeri AS mengatakan, pidato Assad adalah upaya lain rezim untuk berpegang teguh kepada kekuasaaan dan tidak melakukan apapun untuk memenuhi tujuan rakyat Suriah melakukan transisi politik.

’’Inisiatif Assad jauh dari kenyataan, ia ingin merongrong upaya utusan perdamaian PBB dan Liga Arab Lakhdar Brahimi. Ia hanya  akan  memungkinkan rezimnya melanggengkan penindasan," kata Victoria Nuland, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS).

Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan, dalam pesan Twitter bahwa pidato Assad adalah janji-janji kosong dari reformasi (yang) menipu siapa pun. "Kematian, kekerasan dan penindasan yang melanda Suriah adalah ciptaannya sendiri,’’ ujarnya.

Menteri luar negeri Jerman Guido Westerwelle mengatakan, pidato Assad tidak mengandung wawasan baru.

’’Alih-alih nada bela diri lagi.  Ia akhirnya harus membebaskan jalan untuk pemerintah transisi dan memulai politik yang baru di Suriah,’’ tuturnya.

Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Catherine Ashton menanggapi pidato Assad mengatakan, Assad harus mundur untuk menghasilkan solusi politik perang yang terjadi di Suriah. "Mundurnya Assad memungkinkan  transisi politik,’’ ujarnya.

Dalam pidato yang disampaikan Assad, Ahad (6/1), dia menyatakan, dirinya menolak untuk mundur, namun dia siap berdialog dengan orang-orang yang tidak mengkhianati Suriah. Pernyataan itu disampaikan Assad  di sebuah gedung opera di Damaskus pusat.

Assad menyerukan mobilisasi nasional dalam perang untuk membela bangsa. Di depan para pendukungnya, ia juga dengan teguh mengatakan tidak akan mundur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement