Senin 07 Jan 2013 17:42 WIB

SBY Sarankan Presiden Suriah Mundur

Rep: Esthi Maharani/ Red: Dyah Ratna Meta Novi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyarankan agar Presiden Suriah Bashar al-Assad mengundurkan diri dari jabatannya. Permintaan SBY ini disampaikan dalam pertemuan dengan ahli tafsir asal Suriah, Syekh Muhammad Ali Ash-Shobuni, di Istana Presidenan Bogor, Senin (7/1).

"Saya luruskan bahwa yang saya maksud dalam bukan desakan Presiden Assad  mundur namun akan lebih baik bila Presiden Bashar al Assad mundur demi menghentikan pertumpahan darah dan konflik di sana," kata juru bicara presiden, Julian Aldrin Pasha.

Julian membetulkan pernyataannya sendiri mengenai pembicaraan antara presiden SBY dan tamu dari Suriah tersebut. Sebelumnya, ia mengatakan Presiden SBY mendesak agar Presiden Assad mundur dari jabatannya.

SBY menilai Suriah membutuhkan pemimpin lain yang lebih mencintai rakyatnya. Selain itu SBY menyatakan Suriah memerlukan satu proses transisi politik yang bisa diterima oleh semua pihak.

Tiga hal yang disampaikan Presiden saat menerima Syeikh Muhammad Ali di Istana Bogor dalam menyikapi situasi di Suriah. Menurut Julian, pertama, konflik kekerasaan dan pertumpahan darah harus segera diakhiri.

Kedua, kata Julian, memberikan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat. Ketiga, membuka ruang bagi proses transisi politik agar lahir pemimpin lain yang bisa diterima oleh masyarakat Suriah dan menyayangi rakyatnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa juga meminta Assad berbicara dengan oposisi di Suriah soal perang yang sudah berlangsung hampir dua tahun. Tapi Assad menolak mundur. Bahkan Rusia yang menjadi sekutu Assad menyatakan percuma meminta putra mantan Presiden Hafez al-Assad itu mundur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement