Senin 07 Jan 2013 17:43 WIB

Terjadi Penurunan Kualitas Transplantasi Hati di AS

Ruang operasi. (Ilustrasi)
Foto: AP/Virginia Mayo
Ruang operasi. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketatnya persaingan di antara pusat kesehatan yang melayani transplantasi hati membuat kualitas hati donor menurun berdasarkan sebuah studi di Amerika Serikat.

Banyaknya pusat kesehatan membuat mereka kurang selektif dalam memilih calon pendonor dengan kualitas hati yang baik. Sebabnya mereka ketakutan pendonor akan memilih pusat kesehatan yang lain.

Dokter cenderung mengambil siapapun daftar pertama pendonor tanpa mempertimbangkan kemungkinan keberhasilan pendonoran.

"Terdapat pertanyaan besar ketika persaingan memicu pusat kesehatan tidak mengutamakan kualitas donor. Seperti pengabaian kualitas kecocokan karakteristik hati pendonor dan penerima hati," kata Paul Roberts, salah seorang dari tim studi Universitay of California, San Francisco.

Tim itu menganalisis lebih dari 38 ribu penerima transplantasi hati dari pendonor antara tahun 2003 dan 2009 di 112 pusat kesehatan di 47 area distribusi.

Temuan mereka mengungkapkan penerima donor yang melakukan transplantasi di area dengan kompetisi rendah sebanyak 10 persen mengalami gangguan.

Hasil berbeda dari penerima hati yang melakukan pencangkokan hati di kawasan dengan persaingan tinggi sejumlah 28 persen terkena gangguan.

Kawasan dengan kompetisi tinggi mampu mentransplantasi hati dalam jumlah yang banyak namun juga memiliki resiko gagal hati.

"Jika seorang pendonor dalam keadaan sakit, maka penerima donor akan memiliki resiko sakit juga. Ini berarti penerima transplantasi lebih beresiko daripada penyumbang hati atau lebih parah lagi dia tidak mampu bertahan hidup," kata Michael Charlton, seorang peneliti di Pusat Kesehatan Klinik Mayo di Rochester, Minnesota.

Pusat kesehatan akan berusaha mendapatkan persediaan hati sebanyak mungkin termasuk dari para calon pendonor yang sakit.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement