Rabu 09 Jan 2013 09:26 WIB

'Bukan Polisi, Guru Amerika tak Perlu Senjata Api'

Petugas polisi dengan senjata menyisir lingkungan sekitar Sekolah Dasar Sandy Hook usai insiden penembakan terjadi.
Foto: AP PHOTO
Petugas polisi dengan senjata menyisir lingkungan sekitar Sekolah Dasar Sandy Hook usai insiden penembakan terjadi.

REPUBLIKA.CO.ID, CLEVELAND -- Penembakan 20 murid SD Connecticut, melahirkan gagasan agar guru di Amerika Serikat dipersenjatai dengan senjata api. Sayangnya, sejumlah pihak menentang ide tersebut.

Menurut Ohio Parent Teacher Association, sekolah harus bebas dari senjata api. Karena itu, para guru dinilai tidak perlu mempersenjati diri dengan senapan.

Sebagian pendidik menentang rencana mempersenjatai para guru. Mereka mengatakan peran guru ialah mengajar, bukan bertindak seperti polisi. "Guru bukan polisi."

Ohio Parent Teacher Association berpendapat pelegalan guru menggunakan senjata api bakal memperbesar bahaya di ruang kelas. Sebab, hal itu bisa menggeser perhatian guru dari pekerjaan mereka dalam mendidik anak-anak.

"Sekolah harus sepenuhnya bebas dari senapan," kata Direktur Pelaksana Sue Owen, seperti dinukil dari Reuters.

"Orang yang memiliki kemampuan dan keinginan untuk melakukan itu mesti membawa senjata api. Tapi itu bukan yang kami pilih," kata Rita Haecker, Presiden Texas State Teachers Asscociation, perhimpunan yang memiliki 68 ribu anggota.

Para pendukung gagasan tersebut mengatakan guru yang memiliki senjata api mestinya dapat menghentikan pembantaian di Sandy Hook. Sebelumnya ratusan guru di AS mendaftarkan diri di kursus pelatihan menembak.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement