Rabu 09 Jan 2013 10:38 WIB

Mesir Pertemukan Lagi Hamas dan Fatah, Bersatu?

Rep: hannan putra/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
 Presiden PLO, Mahmoud Abbas dari Fatah dan Pemimpin Hamas Khaled Meshaal berbicara dalam perundingan rekonsiliasi di Doha pada Ferbruari lalu.
Foto: REUTERS
Presiden PLO, Mahmoud Abbas dari Fatah dan Pemimpin Hamas Khaled Meshaal berbicara dalam perundingan rekonsiliasi di Doha pada Ferbruari lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Perseteruan sengit 'kakak beradik' antara Hamas dan Fatah berpeluang besar bakal berakhir. Presiden Mesir, Muhammad Mursi berencana mempertemukan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas sebagai utusan dari Fattah dengan Pemimpin Hamas, Khaled Meshal di Kairo Mesir pekan depan.

Pertemuan tersebut sebagai upaya perundingan rekonsiliasi yang dimediatori dan diprakarsai oleh Muhammad Mursi.

Rencana itu disampaikan juru bicara Kepresidenan Mesir, Yasser Ali dalam pernyataannya, Rabu (9/1). "Abbas dan Meshal akan bertemu Kepala Intelijen Mesir terlebih dulu sebelum menggelar dialog dengan Presiden Morsi," ungkap Ali, seperti dikutip dari AFP, Rabu (9/1).

Meshal sudah sampai di Kairo sejak Selasa (8/1) kemarin setelah sebelumnya bertolak dari Doha, Qatar. Sementara Abbas dijadwalkan akan sampai hari ini.

Dalam pertemuan nanti akan dibahas kembali poin-poin perjanjian rekonsiliasi yang pernah disetujui antara kedua belah pihak pada tahun 2011 silam. Karena selama ini, poin-poin utama dari rekonsiliasi itu belum diimplementasikan kedua belah pihak.

Indikasi akan berdamainya kedua ‘kakak beradik’ itu telah  terlihat ketika Perayaan HUT Fatah yang diselenggarakan di Gaza yang menjadi wilayah Hamas pada Sabtu (5/1) pekan lalu. Saat itu, bendera kuning Fatah berkibar diseluruh penjuru Gaza. Keduanya sama-sama merayakannya dengan suka cita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement