Kamis 10 Jan 2013 00:30 WIB

Kisah Park Geun-hye Kembali ke Blue House (I)

Rep: Teguh Setiawan / Red: M Irwan Ariefyanto
Park Geun hye
Foto: atlanticsentinel.com
Park Geun hye

REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL -- Park Geun-hye mungkin tak pernah menyangka akan kembali ke Cheong Wa Dae, istana kepresidenan Korea Selatan (Korsel), tempatnya menghabiskan masa kecil hingga menjadi remaja, serta berperan sebagai first lady.

Pada 19 Desember 2012, Geun-hye memenangkan pemilihan presiden, dan menjadi wanita pertama yang memimpin Korsel untuk empat tahun ke depan. Ia mengalahkan Moon Jae-in—politikus yang pernah ditangkap dijebloskan ke penjara Presiden Park Chung-hee, ayah Geun-hye—dengan perolehan suara 51,6 persen.

Geun-hye mengalahkan Jae-in di sebagian besar provinsi dan kota besar. Ia hanya kalah di Provinsi Jeolla Selatan dan Utara, yang secara tradisional basis gerakan progresif yang mengampanyekan investasi di Korea Utara dan penjinakan para konglomerat.  

Geun-hye akan kembali ke Blue House, demikian kediaman resmi presiden Korsel biasa disebut, 25 Februari 2013—setelah dilantik sebagai presiden, menggantikan Lee Myung-bak.

 

Siapa Geun-hye? Ia lahir di Daegu, 2 Februari 1952. Ia adalah anak tertua Park Chung-hee dari perkawinannya dengan Yuk Young-soo. Ia memiliki adik laki-laki dan perempuan; Park Ji-man dan Park Seo-yeong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement