Rabu 09 Jan 2013 20:32 WIB

Bantuan Untuk Warga Suriah tertahan

Rep: Rr. Laeny Sulistyawati/ Red: Citra Listya Rini
Bocah-bocah Suriah yang turut mengungsi dengan keluarga mereka di salah satu kamp pengungsi di perbatasan Suriah-Turki.
Foto: AP Photo/Muhammed Muheisen
Bocah-bocah Suriah yang turut mengungsi dengan keluarga mereka di salah satu kamp pengungsi di perbatasan Suriah-Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Program Pangan Dunia (WFP) milik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pihaknya membantu 1,5 juta warga Suriah. Namun, bantuan tersebut tertahan lantaran konflik Suriah berkepanjangan.

WFP menjelaskan, akibatnya masih banyak rakyat Suriah yang belum menerima bantuan lantaran pelabuhan Tartus, Suriah yang belum dapat digunakan.

’’Situasi yang semakin berbahaya membuat WFP telah menarik stafnya keluar dari kantornya di Homs, Aleppo, Tartus dan Qamisly,’’ kata juru bicara WFP Elisabeth Byrs seperti dilansir dari BBC News, Rabu (9/1).

Byrs menambahkan, akhir tahun 2012 lalu terjadi peningkatan tajam serangan terhadap truk bantuan WFP. Kami juga kekurangan bahan bakar, ucap Byrs.

PBB memperkirakan bahwa sekitar empat juta warga Suriah yang membutuhkan bantuan kemanusiaan. Sementara itu, badan pengungsi PBB mengatakan jumlah pengungsi yang melarikan diri dari kekerasan di Suriah telah melonjak hampir 100 ribu orang pada bulan lalu.

Kemudian ribuan warga Suriah melarikan diri negara mereka pada Jumat (4/1) lalu di salah satu eksodus pengungsi terbesar disaat konflik setelah oposisi merebut sebuah kota di perbatasan.

PBB memperingatkan bahwa jutaan orang lainnya masih di Suriah akan membutuhkan bantuan saat musim dingin.

Saat ini tercatat ada 597.240 pengungsi yang terdaftar dan individu menunggu pendaftaran pada 6 Januari meningkat sebanyak 509.559 dibandingkan bulan sebelumnya.

PBB mengatakan 11.ribu pengungsi telah melarikan diri dalam kurun waktu 24 jam, sebagian besar ke Turki

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam kekuasaan dunia yang ada di Dewan Keamanan PBB atas kelambanan mereka (mengatasi Suriah).

"Ini sangat aneh. Saat ini ada kekejaman yang dilakukan di Suriah dan kekejaman ini sedang diarahkan oleh seorang pemimpin negara,’’ kata Erdogan. 

Erdogan juga menanyakan, seberapa jauh akan hal ini berakhir dan kapan para anggota tetap Dewan Keamanan PBB bertanggung jawab. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement