Kamis 10 Jan 2013 12:30 WIB

Pemerkosaan di Eropa Lebih Tinggi dari Arab

Rep: Nur Aini/ Red: Abdullah Sammy
pelecehan seksual (ilustrasi)
pelecehan seksual (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jumlah kasus pemerkosaan di negara-negara Eropa sebenarnya lebih tinggi dari negara Arab. Bahkan, jumlah pemerkosaan di Israel jauh lebih tinggi dari Mesir.

Data statistik yang dihimpun Institusi Eropa untuk Pencegahan dan Kontrol Kriminal menempatkan Belgia, Islandia, dan Norwegia dalam lima besar negara dengan jumlah pemerkosaan tertinggi per kapita. Kasus pemerkosaan di Belgia terjadi pada 0,299 per 1.000 orang pada 2008 sehingga menempatkannya di posisi tiga dunia. Data itu menghimpun kasus pemerkosaan di 50 negara di dunia.

Seperti disajikan situs nationmaster.com, kasus pemerkosaan di Islandia mencapai 0,286 per kapita dan menempatkan negara itu di posisi keempat. Sementara, kasus pemerkosaan di Norwegia mencapai 0,203 perkapita dan menempatkan di posisi lima.

Negara dengan kasus pemerkosaan per kapita tertinggi ditempati negara di benua Afrika, Lesotho karena menimpa 0,844 per 1000 orang. Posisi kedua dengan kasus pemerkosaan per kapita tertinggi ditempati Selandia Baru dengan angka 0,315 per 1.000 orang.

Israel menempati posisi ke-enam untuk negara dengan kasus pemerkosaan tertinggi perkapita. Kasus pemerkosaan di Israel terjadi pada 0,166 per 1.000 orang. Angka itu disusul negara Eropa lainnya yakni Finlandia dengan kasus pemerkosaan terjadi untuk 0,141 perkapita. Chile, Mongolia, dan Irlandia juga berada di posisi 10 besar.

Negara-negara Arab justru memiliki kasus pemerkosaan perkapita yang lebih rendah. Maroko berada di posisi 30 dengan jumlah kasus pemerkosaan 0,035 per 1.000 orang. Bahrain berada di posisi 35 dengan jumlah pemerkosaan 0,029 per 1.000 orang.

Mesir berada di posisi terakhir atau 50, jauh meninggalkan kasus pemerkosaan di Israel. Jumlah pemerkosaan di Mesir hanya  0,001 per 1.000 orang. Sementara, jumlah kasus pemerkosaan rata-rata di dunia menimpa 0,1 per 1.000 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement