REPUBLIKA.CO.ID,KABUL--Parlemen Afghanistan takut perang sipil akan terjadi setelah Amerika Serikat (AS) benar-benar menarik semua pasukannya dari Afghanistan akhir tahun 2014 mendatang. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh parlemen Afghanistan setelah AS yang mempertimbangkan untuk menarik seluruh pasukannya.
’’Jika AS menarik semua pasukan mereka tanpa rencana, perang sipil tahun 1990 akan terulang," kata Naeem Lalai, seorang anggota parlemen dari provinsi Kandahar, Kamis, (10/1).
Lalai juga takut penarikan penuh pasukan AS akan membuka jalan bagi gerakan Taliban untuk mengambil alih militer. Taliban bisa menguat tanpa adanya pasukan AS.
Anggota parlemen Afghanistan Mirwais Yasini mengatakan, jika pasukan AS meninggalkan Afghanistan tanpa melatih pasukan keamanan Afghanistan serta melengkapinya dengan persenjataan, maka akan terjadi bencana. Ia mengacu pada kejadian saat Uni Soviet meninggalkan Afghanistan pada tahun 1989, setelah perang selama satu dekade, keadaan Afganistan memburuk.
Bantuan keuangan mengering dan pemerintah komunis Afghanistan runtuh, menyebabkan pertikaian antara panglima perang. Kemudian dari pertikaian tersebut terjadi sebuah perang saudara membuka jalan bagi Taliban untuk mengambil alih kekuasaan.
Para pejabat AS mengatakan, AS telah mempertimbangkan untuk mempertahankan pasukannya di Afghanistan antara 3.000 hingga 9.000. Saat ini pasukan AS di Afghanistan sekitar 68 ribu, jumlah tersebut diharapkan dapat berkurang tajam menjelang 31 Desember 2014.