REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Kamis (10/1), mengutuk keras apa yang ia gambarkan sebagai "kekerasan teroris" di Pakistan, dan menegaskan kembali dukungan badan dunia tersebut buat negara Asia Selatan itu dalam memerangi aksi teror.
Kamis menjadi hari berdarah buat Pakistan, saat empat ledakan mengguncang negeri itu, sehingga menewaskan sedikitnya 116 orang dan melukai tak kurang dari 235 orang lagi.
Dari keempat ledakan tersebut, tiga melanda Quetta, Ibu Kota Provinsi Balochistan, Pakistan barat-daya, yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran, sedangkan satu ledakan lagi terjadi di pusat berdoa di Kabupaten Swat, bagian barat-laut negeri tersebut.
Di dalam pernyataannya, pemimpin PBB itu juga dengan keras mengutuk pembunuhan terarah pada Rabu terhadap Dr. Sayid Riaz Hussain, kata Xinhua, Jumat pagi.
Menurut pernyataan tersebut, Dr. Hussain --Presiden Partai Rakyat Pakistan Urusan Dewan Kurram di Daerah Suku yang Diperoleh Secara Federal, adalah penganjur kuat demokrasi dan toleransi.
Sekretaris Jenderal itu menegaskan aksi kejam tersebut tak bisa dibenarkan dengan ukuran apa pun.
"Ia kembali menyampaikan dukungan kuat PBB buat semua upaya pemerintah Pakistan dalam memerangi lonjakan aksi teror dan berharap pelaku aksi kejahatan itu akan diseret ke pengadilan," demikian isi pernyataan tersebut.
Ban juga menyampaikan belaksungkawa sepenuh hati dan simpati paling dalam buat pemerintah serta rakyat Pakistan, serta keluarga semua korban, tambah pernyataan tersebut.