Jumat 11 Jan 2013 13:15 WIB

Dihantam Salju, 4 Negara Arab Liburkan Sekolah

Rep: Nur Aini/ Red: Abdullah Sammy
 Sejumlah pria bermain salju setelah badai salju menerpa kota Amman,Yordania, Rabu (9/1).  (Reuters/Muhammad Hamed)
Sejumlah pria bermain salju setelah badai salju menerpa kota Amman,Yordania, Rabu (9/1). (Reuters/Muhammad Hamed)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Salju yang turun di kawasan Arab memaksa Kementrian Pendidikan di empat negara, Lebanon, Suriah, Yordania, dan Israel meliburkan sekolah. Ujian tengah semester pun terpaksa ditunda.

Salju turun di Damaskus, ibu kota Suriah di tengah perang saudara yang melanda negara tersebut. Kementrian Pendidikan setempat menunda ujian tengah semester hingga waktu yang belum ditentukan menyusul kondisi cuaca tidak menentu.

Di Yordania, badai salju membuat sebagian jalan di Amman terblokir. Raja Yordania, Abdullan memerintahkan tentara untuk membuka jalan dan membantu mereka yang terjebak di salju. Sekolah pun dilubarkan.

Salju juga memicu pemadaman listrik di Lebanon, Yordania, dan Israel. Di Lebanon, warga negara yang mengandalkan listrik untuk menghangatkan rumah harus menggingil kedinginan. Pejabat dan warga setempat menyesalkan pemadaman ketika badai terjadi.

"Ada badai, dan ada masalah di sini, para pekerja listrik sedang mogok dan tidak ada yang memperbaiki masalah ini, " kata Menteri Energi dan Air Lebanon, Gebran Bassil seperti dikutip Arabnews, Jumat (11/1).

Warga di Beirut harus menghadapi pemadaman listrik sejak Rabu lalu. "Pemanas kami hanya bekerja dengan listri, tentu kami sekarang tidak memiliki air panas, " kata pembantu rumah tangga di Beirut, Elsa.

Buruknya infrastruktur di Lebanon membuat kekurangan listrik sejak akhir perang saudara di wilayah setempat pada periode 1975-1990. Listrik harus dijatah per hari.

Ahli cuaca Beirut mengatakan badai tersebut merupakan yang terburuk di Lebanon sejak 10 tahun terakhir. Badai bergerak dari Rusia dan membentuk badai 'Olga'. Sedikitnya 11 orang dilaporkan tewas karena badai tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement