Jumat 11 Jan 2013 17:07 WIB

Palestina Diselimuti Salju, Sekolah Diliburkan

Rep: Hannan Putra/ Red: Heri Ruslan
Warga Palestina bermain salju di wilayah perbatasan Qalandia di antara Jerusalem dan Tepi Barat, Ramallah, Kamis (10/1).
Foto: AP/Majdi Mohammed
Warga Palestina bermain salju di wilayah perbatasan Qalandia di antara Jerusalem dan Tepi Barat, Ramallah, Kamis (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, Musim dingin yang melanda Palestina dikabarkan merupakan yang terburuk dalam 20 tahun terakhir. Akibatnya, sekolah-sekolah diliburkan, dan jalan tol ditutup karena banjir dan ketinggian salju yang mencapai ketebalan 20 cm.

Demikian juga halnya dengan transportasi umum yang tidak bisa beroperasi. Sedangkan kendaraan pribadi banyak yang terjebak di tengah cuaca buruk.

Tumpukan salju menebal setelah selama lima hari cuaca buruk, hujan, angin, dan salju. Suhu udara juga turun di bawah titik beku. Meski temperatur dingin biasa dirasakan di Yerusalem, salju yang bertumpuk itu fenomena luar biasa.

Jalan raya yang menghubungkan Yerusalem-Tel Aviv ditutup, sementara warga Palestina di Tepi Barat juga merasakan dinginnya salju. Belasan orang lainnya terpaksa mengungsi dari rumah mereka yang kebanjiran.

Petugas Pertahanan Sipil Palestina juga mengimbau warganya untuk tetap tinggal di rumah dan menjauhi jalanan. Warga diminta waspada karena terpaan musim dingin membuat salju dan hujan terus mendera Palestina dalam beberapa hari terakhir.

"Area pusat kota diselimuti salju putih," ungkap Elisha Peleg, salah seorang petugas gawat darurat di Yerusalem, seperti dimuat Daily Mail, Jumat (11/1).

Peleg mengatakan musim salju tidak pernah turun sederas musim dingin sekarang. "Bahkan sesepuh di Yerusalem tak ingat, kapan salju pernah turun sebesar ini," ungkapnya.

Badan Meteorologi Palestina mengatakan, ketebalan salju di Ramallah, Yerusalem Timur, dan Bethlehem mencapai 10-20 cm. Sedangkan di Hebron bahkan mencapai 30 cm.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement