Ahad 13 Jan 2013 12:25 WIB

Pasca-Operasi, Presiden Chavez tak Koma

  Seorang pendukung Presiden Venezuela Hugo Chavez mengangkat sebuah lukisan dirinya saat pelantikan secara simbolis Presiden Venezuela Hugo Chavez diluar Istana Presiden Miraflores di Caracas,Venezuela,Kamis (10/1).   (AP/Fernando Llano)
Seorang pendukung Presiden Venezuela Hugo Chavez mengangkat sebuah lukisan dirinya saat pelantikan secara simbolis Presiden Venezuela Hugo Chavez diluar Istana Presiden Miraflores di Caracas,Venezuela,Kamis (10/1). (AP/Fernando Llano)

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Kakak dari Presiden Venezuela, Hugo Chavez, Adan Chavez menegaskan kondisi adiknya tidak koma pascaoperasi kanker. Hal itu sekaligus membantah rumor yang beredar selama ini. Pernyataan Adan Chavez itu disampaikannya usai mengunjungi Havana 

Pemimpin negara sosialis itu tidak pernah muncul di publik sejak pembedahan kanker 11 Desember atau operasi keempatnya sejak dokter menemukan masalah di sekitar panggul pada pertengahan tahun 2011. Abang Chavez itu mengatakan kesehatan presiden berangsur pulih, Sabtu (12/1).

"Informasi di media sosial dan tempat lain yang mengatakan Hugo Chavez koma dan keluarga memutuskan menghentikan alat bantu kehidupannya adalah salah," kata Adan.

Jabatan Hugo Chavez sebagai presiden diambil alih sementara oleh wakilnya, Nicolas Maduro sampai kondisi pemimpin Venezuela itu pulih. Rumor koma dipicu oleh Presiden Chavez yang tidak mengirim pesan kepada pemerintahan bertepatan dengan hari pelantikannya sebagai pemimpin Venezuela untuk enam tahun ke depan, Kamis.

Venezuela sendiri merupakan salah satu negara dengan cadangan minyak terbesar dunia. Kuba dan negara-negara kiri sangat bergantung pada bantuan ekonomi Hugo Chavez. Dua sahabat Chavez, Presiden Peru Ollanta Humala dan Presiden Argentina Cristina Fernandez, belum tampak mengunjungi pemimpin Venezuela.

Pemimpin Argentina sendiri merasa tidak berhak berbicara masalah kesehatan Hugo Chavez karena perihal itu adalah wewenang keluarganya. "Saya meminta anda untuk memberikan rasa hormat dan solidaritas kepadanya," katanya kepada reporter saat dirinya dan Presiden Peru melakukan pertemuan di Havana.

Adan Chavez mengatakan isu kesehatan adiknya yang memburuk adalah kebohongan ciptaan oposisi. "Kami tahu bahwa hal itu merupakan perang kotor dari pihak oposisi. Kami yakin presiden akan memenangkan pertarungan (melawan kanker) dengan dukungan Tuhan, ilmu pengetahuan dan masyarakat," kata dia dalam siaran persnya.

Pemimpin oposisi Henrique Capriles menilai pengambilalihan kekuasaan oleh Maduro merupakan upaya menghalangi oposisi memimpin Venezuela. Dia juga mengkritik pihak-pihak yan merahasiakan kondisi kesehatan Hugo Chavez. Sementara itu terjadi protes di negara bagian Tachira.

"Siapa yang tahu presiden masih hidup atau mati? Mereka tidak mengatakan dengan jelas jika dia masih bernafas, dia bisa berbicara atau tidak. Mereka harus menjelaskan apakah Hugo Chavez masih bisa memimpin atau tidak," kata seorang mahasiswa Daniella Contreras (22 tahun).

Tokoh oposisi dari sayap kanan Maria Corina Machado mengatakan pemerintahan yang sekarang sudah ilegal. "Negara ini sedang kacau dengan kekosongan pemerintah," kata dia.

Venezuela di bawah Hugo Chavez sempat bergejolak pada 2002 dan 2003 saat terjadi kudeta singkat dan isu perminyakan nasional. 

sumber : Antara/ Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement