REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Lebih dari 100 orang termasuk gerilyawan dan tentara pemerintah tewas di Mali akibat serangan udara Prancis dan pertempuran di kota Konna. Demikian disampaikan sumber-sumber militer dan para saksi mata, Sabtu (12/1).
Seorang perwira angkatan darat di markas besar bekas junta Mali di Bamako mengatakan "lebih dari 100" gerilyawan tewas, sementara seorang pemilik toko di Konna mengatakan ia menghitung ada 148 mayat, di antara mereka belasan serdadu pemerintah.
"Kami telah menyingkirkan mayat-mayat itu, kami efektif di Konna," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Mali Letkol Diaran Kone kepada Reuters.
"Kami tidak tahu apakah mereka telah menanam ranjau-ranjau atau perangkap-peragkap lain, sehingga kami harus bergerak dengan hati-hati. Banyak korban tewas di kedua pihak."