Ahad 13 Jan 2013 21:23 WIB

Netanyahu Diprediksi Lengser dari Kursi PM Israel

Benjamin Netanyahu
Foto: Reuters/Sebastian Scheiner
Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Benjamin Netanyahu dianggap sudah tidak layak lagi dipilih sebagai Perdana Menteri Israel.

Pemimpin Partai Buruh Israel, yang beraliran kiri, Shelly Yachimovich, mengatakan dukungan kepada Netanyahu sangat lemah jelang Pemilu Israel pada 22 Januari mendatang. Ia memprediksi Netanyahu bakal lengser dari kursi PM Negeri Zionis.

Yachimovich berpendapat jika partainya meraih 25 kursi di Knesset (Parlemen) ke-19, Presiden Shimon Peres akan mengizinkannya membentuk pemerintah.

Menurut sistem pemilu di Israel, partai dengan jumlah kursi paling banyak harus mengajukan koalisi ke presiden. Nantinya Presiden akan memberikan tugas kepada seseorang dengan pilihan terbaik untuk membentuk pemerintah dan mengisi jabatan perdana menteri.

"Itu sangat berat dan peluangnya tidak besar. Tapi semua itu memang ada," kata Yachimovich dalam pertemuan terbuka pemilu di Kota Kecil Modi'in di dekat Jerusalem, seperti dinukil dari Xinhua, Ahad (13/1) malam.

"Netanyahu lebih lemah daripada sebelumnya."

Sayangnya, meski Yachimovich yakin partainya bakal mendapatkan sedikitnya 34 kursi di Knesser, posisi partai gabungan Likud-Beytune merosot dalam jajak pendapat belum lama ini. Soalnya, kelompok tersebut kehilangan suara dari partai kanan, Habayit Hayeudi.

Yachimovich menambahkan Partai Buruh, yang saat ini mengantungi 17-18 kursi, merupakan satu-satunya partai berencana melanjutkan pembicaraan perdamaian dengan Palestina yang sempat terhenti pada 2010 menyusul pembangunan permukiman Yahudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement