REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Presiden Suriah, Bashar Assad dinilai sudah mengalami gangguan psikologis, yakni narsistik.
Seorang psikolog ternama, Jamal Tuwairqi mengatakan narsistik semacam gangguan kejiwaan yang ditandai dengan kehilangan sentuhan dengan realitas.
Menurut Tuwairqi, tanda itu terlihat dari sikap Assad yang ketika berpidato terus membahas reformasi di negaranya. Padahal, jelas-jelas realitasnya rakyat Suriah menginginkan agar ia digulingkan atau bahkan digantung.
“Dia merendahkan orang lain dan melihat dirinya sendiri sebagai yang paling penting,” sebut Tuwairqi seperti dilansir Alarabiya.net (14/1).
Meski sebagian besar wilayah Suriah saat ini sudah jatuh ke tangan oposisi, tapi Assad 'keukeuh' ingin berkuasa di Suriah.
Padahal, ia tahu militer sudah mengalami perpecahan. Tak sedikit pasukannya yang membelot. Tapi fakta-fakta itu tak membuat Assad sadar jika kekuasaanya di ujung tanduk.
Setelah 22 bulan Assad melawan rakyatnya lewat jalur peperangan, Tuwairqi melihat Assad sudah kehilangan dunia nyata. Menurutnya Assad hidup tanpa menyadari realita yang ada.