REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Israel, Shimon Peres, menyatakan pendapatnya soal kematian Yasser Arafat. Hal itu dinyatakan Peres lewat wawancara dengan surat kabar New York Times.
Dalam wawancara tersebut, Peres ditanya, "Apakah Anda tidak pernah berpikir bahwa Arafat layak untuk dibunuh?"
Peres menjawab, "Tidak, saya rasa berurusan dengannya (Arafat) adalah suatu hal yang penting. Ketiadaan Arafat justru akan menimbulkan hal-hal yang sangat rumit. Dengan siapa lagi kita bisa menyelesaikan Perjanjian Oslo? Dengan siapa kita bisa menyepakati Perjanjian Hevron? Di sisi lain, saya mencoba menjelaskan kepadanya tentang bagaimana menjadi pemimpin sejati," Seperti dikutip Arutz Sheva, Senin (14/1).
Pernyataan Peres tersebut membuat beberapa pihak di Palestina mengeklaim bahwa Israel memang terlibat dalam skenario pembunuhan Arafat. Bahkan Hamas segera mendesak Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, agar segera menghentikan perundingan damai dengan Israel.
Pernyataan Hamas disampaikan Juru bicara Hamas, Fahmi Barhoum. Negosiasi Palestina dan Israel menurut Barhoum tidak perlu lagi untuk dilanjutkan. Menurutnya, langkah yang tepat adalah mendakwa Israel ke Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) dengan tuntutan pembunuhan terhadap Arafat.