Senin 14 Jan 2013 18:19 WIB

India-Pakistan kembali Panas

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Citra Listya Rini
India dan Pakistan
Foto: gurgaon
India dan Pakistan

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India dan Pakistan kembali memanas. Keduanya saling tuduh penyebab bentrokan keamanan di perbatasan kedua negara, Kashmir yang terjadi pekan lalu. 

Panglima Militer India, Jenderal Gen Bikram Signh mengatakan militer tetangganya itu sengaja merencanakan serangan ke wilayahnya. Bikram mengatakan militer India punya hak membalas setiap provokasi yang dilakukan tentara Pakistan. 

''Semua komandan militer di Garis Kontrol (di perbatasan) untuk agresif dan ofensif dengan segala tindakan. Komandan harus bersiap membalas serangan,'' kata Bikram saat konfrensi pers di Ibu Kota, New Delhi, India, Senin (14/1) dan dilansir Reuters.

Bikram memberikan perintah tersebut tidak lama setelah rombongan petinggi militer melakukan pantauan langsung di perbatasan, tepat kejadian serangan, Senin (14/1). Menurutnya, kemunculan petinggi militer India di perbatasan semula bermaksud untuk meradakan ketegangan militer yang mulai beriak kembali antara New Delhi dan Islamabad. 

Komando Tertinggi Angkatan Bersenjata India itu menuduh Pakistan telah sengaja melakukan serangan. Menurut dia, serangan terhadap wilayah dan prajuritnya adalah operasi militer rahasia dan terencana. 

Bikram menuding Panglima Militer Pakistan berada dibalik komando serangan yang menewaskan dua prajurit India itu. Ketegangan antara India dan Pakistan ini terjadi sejak Ahad (6/1) lalu. 

Islamabad menuding tentara India menerobos sepanjang 600 meter kawasan perbatasan di Kashmir. Militer pakistan juga menuduh tentara India itu menyerang pos penjaga, dan menewaskan dua tentara Pakistan, dan melukai satu personil lainnya.

Komando militer di New Delhi menepis tuduhan tersebut, dengan mengatakan tudingan itu tidak beralasan punya motivasi buruk. Tidak lama berselang, militer India balik menuduh militer Pakistan telah membunuh dua tentara India di perbatasan, satu diantaranya tewas dengan cara dipenggal pada Selasa (8/1). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement