Senin 14 Jan 2013 21:43 WIB

Thailand Tangkap Lebih dari 150 Rohingya

Muslim Rohingya, jadi pengungsi di negeri sendiri.
Foto: Republika/Maman Sudiaman
Muslim Rohingya, jadi pengungsi di negeri sendiri.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK--Thailand menangkap dan berjanji mengusir lebih dari 150 pendatang Rohingya Myanmar, yang ditemukan di kampung tersembunyi di dekat perbatasan selatan negara itu dengan Malaysia, kata polisi pada Senin.

Ke-71 pria dan 85 wanita dan anak-anak itu ditemukan di perkebunan karet di provinsi Songkhla, kata kolonel polisi setempat Krisakorn Pleetanyawong, empat hari sesudah sekitar 400 orang Rohingya ditemukan dalam sergapan lain di provinsi tersebut.

"Mereka akan diperlakukan berdasarkan atas hukum sebagai pendatang gelap dan akan diusir," katanya kepada kantor berita Prancis AFP, dengan menambahkan bahwa seorang pria Thailand juga ditangkap dengan dugaan melanggar hukum imigrasi.

Ribuan orang Rohingya, kelompok kecil Muslim tidak diakui sebagai warga negara di Myanmar, lari dari kerusuhan suku di negara bagian barat, Rakhine, ke Thailand dan negara lain.

Kelompok hak asasi mengutuk Thailand dengan tuduhan tidak membantu pendatang Rohingya, yang mencapai wilayahnya, tapi mendorong mereka kembali ke Myanmar atau negara tetangganya, termasuk Malaysia, yang menawarkan perlindungan bagi kelompok kecil itu.

Human Rights Watch menyeru pemerintah Thailand memberi jalan bagi badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa ke pengungsi Rohingya sebelum mengusir mereka. Peneliti Human Right Watch Thailand Sunai Phasuk menyatakan wanita dan anak-anak semakin banyak ikut dalam perahu lari dari Myanmar.

"Tampaknya bahwa keluarga sedang tercabut dari tanah air mereka dan harus mencari tempat aman untuk tinggal," katanya kepada AFP. Perserikatan Bangsa-Bangsa mendesak tetangga Myanmar membuka perbatasan mereka pelarian dari gelombang kekerasan suku di Rakhine.

Bentrokan warga Buddha dengan Muslim menewaskan sedikit-dikitnya 180 orang tewas di negara bagian itu sejak Juni dan menelantarkan lebih dari 110.000 orang, sebagian besar dari Rohingya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement