Selasa 15 Jan 2013 04:37 WIB

Pakistan-India Saling Tuding Langgar Gencatan Senjata

Lembah Kashmir
Foto: WIKIPEDIA
Lembah Kashmir

REPUBLIKA.CO.ID, RAWALPINDI--Pakistan mengajukan "protes keras" atas pelanggaran gencatan senjata oleh India pada pertemuan Senin (14/1). Protes dilontarkan dalam pertemuan  pejabat-pejabat militer antara kedua negara itu di perbatasan yang membelah Kashmir.

"Selama pertemuan itu, Pakistan menolak keras tuduhan India bahwa pasukan Pakistan melepaskan tembakan tanpa provokasi, menyerang pos India atau membunuh prajurit India," tegas militer Pakistan dalam pernyataan resmi.

Sebaliknya, masih menurut pernyataan, Pakistan "memprotes keras" pelanggaran terus-menerus oleh terhadap gencatan senjata 2003, termasuk membunuh dua prajurit Pakistan pekan lalu.

Seorang juru bicara militer India mengonfirmasi bahwa para pejabat dari kedua negara itu mengadakan perundingan di Garis Pengawasan (LoC) dan India juga mengajukan protes kepada Pakistan.

Kementerian-kementerian luar negeri kedua pihak telah memperingatkan peningkatan ketegangan. Namun situasi sedikit diperparah sikap Kepala Staf Angkatan Darat India, Jendral Bikram Singh.

Pada Senin ia melontarkan kemurkaan kepada para komandan India atas pembunuhan dua prajurit India oleh pasukan Pakistan pada 8 Januari. "Kami berharap komandan-komandan kami agresif," kata jendral India itu.

AS telah mendesak kedua negara tetangga yang berkekuatan nuklir itu untuk meredakan ketegangan di perbatasan yang dijaga ketat militer.

India dan Pakistan sama-sama mengklaim Kashmir, yang menjadi penyebab perang antara mereka sejak kemerdekaan dari Inggris pada 1947. Lebih dari 47.000 orang -- warga sipil, militan dan aparat keamanan -- tewas dalam pemberontakan muslim di Kashmir India sejak akhir 1980-an.

Pejuang Kashmir menginginkan wilayah itu terpisah dan merdeka dari India dan bergabung dengan Pakistan yang penduduknya beragama Islam.

New Delhi menuduh Islamabad membantu dan melatih pejuang Kashmir India. Pakistan membantah tuduhan itu namun mengakui memberikan dukungan moral dan diplomatik bagi perjuangan rakyat Kashmir untuk menentukan nasib mereka sendiri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement