REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA --Seorang warga Palestina yang terkena tembakan pasukan Israel di Jalur Gaza bagian utara Senin (14/1) waktu setempat, tewas akibat luka-luka yang dideritanya di rumah sakit.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Ashraf al-Qudra, sebelumnya mengidentifikasi pria itu sebagai Mustafa Abu Jirad, seorang petani yang berusia 21 tahun. Abu Jirad ditembak pada bagian kepalanya di dekat Beit Lahiya, sebuah daerah yang tidak jauh dari perbatasan Gaza dengan Israel.
Qudra mengatakan, Abu Jirad dibawa dalam kondisi luka-luka parah ke rumah sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya. Sayangnya, setelah dirawat di rumah sakit, Abu Jirad harus menghembuskan nafasnya.
Hingga kini, militer Israel belum memberikan pernyataan mengenai laporan penembakan Abu Jirad itu. Diketahui Abu Jirad adalah warga Palestina keempat yang dibunuh oleh pasukan Israel di Gaza sejak gencatan senjata 21 November antara negara Yahudi tersebut dan kelompok pejuang garis keras Hamas mengakhiri perang delapan hari antara kedua pihak.
Sebelumnya pada Jumat (11/1) lalu, pasukan Israel juga menembak mati seorang warga Palestina dan mencederai satu orang lagi di Gaza utara di perbatasan dengan negara Yahudi tersebut, kata sumber-sumber medis.
Israel melarang warga Gaza mendekati pagar perbatasan karena mereka khawatir gerilyawan akan menyerang pasukan patroli perbatasan atau menembak petani Israel yang bekerja di ladang-ladang di dekat perbatasan tersebut.
Pasukan Israel menembak warga Gaza di dekat perbatasan sedikitnya 10 kali sejak akhir ofensif delapan hari pada November. Sekitar 30 orang cedera akibat insiden-insiden itu, kata para pejabat Gaza.
Israel dan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza terlibat dalam perang delapan hari pada November yang menewaskan 177 orang Palestina, termasuk lebih dari 100 warga sipil, serta enam orang Israel yang terdiri atas empat warga sipil dan dua prajurit. Kekerasan itu meletus pada 14 November, dengan pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed Jaabari oleh Israel.
Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan 1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal Iron Dome.