Selasa 15 Jan 2013 10:15 WIB

Israel: Mundur dari Palestina, Iran akan Masuk

Rep: hannan putra/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu
Foto: Reuters/Gali Tibbon
Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Israel terus menyatakan sikapnya untuk ngotot akan terus menjajah bumi Palestina. Tampaknya tak ada solusi konflik kedua wilayah tersebut yang mengarah kepada perundingan Damai.

Sikap itu ditegaskan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang mencemaskan beberapa kemungkinan yang terjadi bila perjanjian damai terlaksana. Diantaranya yang dikhawatirkan Israel jika memang berdamai dengan Palestina, Iran akan ikut campur untuk menguasai Palestina. Menurut Netanyahu hal itu bisa saja terjadi jika Israel menarik diri dari Tepi Barat.

"Di Timur Tengah sebenarnya setiap wilayah yang kami evakuasi bisa direbut oleh Iran. Bila kami semakin kuat, kami bisa menjamin masa depan kami dan berdamai dengan negara tetangga," ujar Netanyahu, seperti dikutip Times of Israel, Selasa (15/1).

Netanyahu juga menyerukan agar Iran terus mendapatkan sanksi dari dunia Internasional dengan mengungkap beberapa misi Iran yang dapat membahayakan stabilitas keamanan dunia. Salah satunya sebut Netanyahu, berpotensi memicu perang layaknya Perang dunia ke II dan peristiwa Holocaust. Menurut Netanyahu hal tersebut berkaitan erat dengan kebijakan luar negeri Iran.

"Saya tidak ingin, warga Yahudi berada dalam situasi yang sama seperti 70 tahun yang lalu di saat kami terus memohon perlindungan," katanya.

Netanyahu menyatakan Israel akan terus memperkuat diri di Yerusalem dan Tepi Barat. "Kami akan memiliki kemampuan untuk melindungi diri dari ancaman. Oleh karena itulah, saya bangga dengan langkah yang dijalankan untuk memperkuat militer kami," jelas Netanyahu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement