Selasa 15 Jan 2013 22:10 WIB

Kampanye Hijau Kamboja, 'Satu Turis Satu Pohon'

Kamboja
Kamboja

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Menteri Pariwisata Kamboja, Thong Khon mengatakan akan meluncurkan kampanye 'satu turis, satu pohon' bulan depan. Kebijakan itu dalam rangka mempromosikan pariwisata hijau dan perlindungan lingkungan.

"Kampanye ini akan mulai dilaksanakan pada 27 Februari selama perayaan nasional kota-kota yang bersih," katanya pada lokakarya konsultasi mengenai pengembangan mekanisme untuk mendukung kampanye 'satu turis, satu pohon', Selasa (15/1).

Ia mengatakan, kampanye penanaman pohon akan menjadi produk wisata baru yang menarik, dan akan memberikan memori yang baik bagi wisatawan. "Ini bisa menjadi magnet untuk menarik wisatawan kembali mengunjungi Kamboja untuk melihat tujuan menarik dan  menanam dengan tangan mereka sendiri," bebernya.

Hal ini juga akan mendorong wisatawan untuk berkontribusi dalam memelihara lingkungan, dan mengurangi perubahan iklim, pemanasan global serta bencana alam lainnya, ia menambahkan. Pariwisata merupakan salah satu dari empat pilar utama yang mendukung ekonomi Kamboja.

 

Thong Khon mengatakan, negaranya menyambut sekitar 3,5 juta wisatawan asing tahun lalu, naik 25 persen dari tahun-ke-tahun. Dia mengatakan, sektor ini memperoleh pendapatan lebih dari dua miliar dolar AS tahun lalu.

"Kami memprediksi bahwa industri ini akan menarik sekitar empat juta wisatawan internasional tahun ini," katanya.

Kamboja adalah negara Asia Tenggara yang kaya akan budaya dan ekoturisme. Negara ini memiliki dua situs warisan dunia: Salah satunya adalah kuil Angkor Wat di Provinsi Siem Reap dan lainnya Candi Preah Vihear di Provinsi Preah Vihear yang berbatasan dengan Thailand.

Selain itu, Kamboja memiliki garis pantai murni yang terbentang di sepanjang 450 kilometer di empat Provinsi Koh Kong, Preah Sihanouk, Kampot dan Kep. Garis pantai ini secara resmi diakui sebagai salah satu teluk yang paling indah di dunia pada Mei 2011. 

sumber : Antara/ Xinhua-0ANA

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement