Rabu 16 Jan 2013 21:00 WIB

Gelombang Dingin Tabuk Menjalar ke Bahrain

Sejumlah warga Arab Saudi mendatangi kawasan Tabuk yang berjarak 1.500 km dari Riyadh untuk menyaksikan langsung salju turun di sana.
Foto: ALWATAN
Sejumlah warga Arab Saudi mendatangi kawasan Tabuk yang berjarak 1.500 km dari Riyadh untuk menyaksikan langsung salju turun di sana.

REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Udara dingin diperkirakan masih akan menerpa wilayah Bahrain selama sepekan ini. Hal tersebut lantaran adanya gelombang dingin yang bergerak dari wilayah Tabuk.

Tabuk, wilayah padang pasir Arab Saudi, pekan lalu diguyur badai salju. Pengamat lingkungan kerajaan Bahrain mengatakan salju Tabuk telah membawa hawa dingin ke wilayah Bahrain.

Temperatur di Bahrain anjlok dalam sepekan terakhir. Suhu terendah mencapai 12 derajat celcius. Tapi, suhu terdingin tercatat minus 5 derajat celcius di Awali dan 2,4 derajat celcius di Bandara Internasional Bahrain. Itu terjadi pada 1964 menurut catatan Badan Penerbangan Sipil (CAA) Bahrain.

Kepala Unit Pembuangan Limbah pada Komisi Umum Perlindungan Sumber Daya Kelautan, Lingkungan dan kehidupan Bahrain, Rehan Ahmed, mengatakan situasi Tabuk telah berdampak pada cuaca Bahrain.

''Cuaca dingin di Bahrain diperkirakan akan terus berlanjut karena adanya sapuan gelombang dingin dari Arab Saudi,'' kata Ahmed seperti dikutip Daily Tribune. ''Cuaca membingungkan, yang membuat dampak besar di Arab Saudi, menggerakan gelombang dingin ke wilayah utara Teluk Persia.''

Bahrain, yang terletak di Teluk Persia, tidak terlepas dari dampak pergerakan gelombang dingin tersebut. Pada 2008, temperatur pernah mencapai 7 derajat celcius. Itu menjadi rekor suhu terdingin di Bahrain dalam 20 tahun terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement