Kamis 17 Jan 2013 06:54 WIB

Gara-gara AS, Harga Minyak Naik

Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)
Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Harga minyak global naik pada Rabu (Kamis pagi WIB), didorong penurunan mengejutkan cadangan minyak AS dan kekhawatiran atas dampak potensial pada pasokan minyak dari pertempuran di Mali.

Harga minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, naik 96 sen menjadi menetap di 94,24 dolar AS per barel. Harga berjangka minyak mentah Brent ditutup pada pada 110,61 dolar AS, atau naik 31 sen.

Pasar minyak menguat dipicu oleh laporan mingguan persediaan minyak AS dari Badan Informasi Energi AS (EIA), yang mengatakan stok minyaknya turun sebesar satu juta barel pada pekan yang berakhir 11 Januari. Padahal para analis telah memperkirakan sebuah kenaikan 2,1 juta barel.

"Laporan EIA cukup mendukung, terutama untuk minyak mentah dengan

penarikan mengejutkan," kata John Kilduff dari Again Capital.

Kilduff mengatakan, pasar juga mengawasi pengaruh dari

perluasan saluran pipa Seaway baru-baru ini, yang akan mengurangi berlimpahnya minyak di terminal Cushing, Oklahoma.

"Karena kita melihat ke depan dampak implementasi penuh dari saluran pipa Seaway, Anda akan melihat WTI mendapatkan beberapa kekuatan," kata Kilduff.

Pengamat pasar juga mempertimbangkan perkembangan terbaru di Aljazair, di mana kelompok Islam radikal telah menyandera sekitar 41 orang asing setelah menyerang sebuah lapangan gas di bagian timur negara itu.

Lapangan gas, yang dioperasikan bersama oleh raksasa perusahaan minyak Inggris BP, Statoil Norwegia dan perusahaan energi milik negara Aljazair, Sonatrach, terletak 1.300 kilometer (810 mil) di tenggara dari Algiers, dekat perbatasan Libya.

Serangan itu adalah pembalasan pertama oleh kelompok pemberontak Islamis atas serangan Prancis ke Mali yang dimulai pada 11 Januari.

Andy Lipow dari perusahaan konsultan energi Lipow Oil Associates tidak memperkirakan sebuah gangguan jangka pendek karena situasi Aljazair.

Tetapi, ia menambahkan, "masalahnya adalah insiden jenis ini mulai menyebar ke seluruh Aljazair dan Libya ... itu akan menjadi sebuah kekhawatiran."

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement