REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO---Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange (NYMEX) mengalami sedikit penurunan pada Rabu (Kamis pagi WIB), mundur kembali setelah naik selama dua sesi.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun 0,7 dolar AS atau 0,04 persen menjadi menetap di 1.683,2 dolar AS per ons.
Emas berakhir di 1.683,9 dolar AS per ons pada Selasa, tingkat tertinggi sejak 2 Januari, menurut data FactSet. Harga emas telah naik 1,4 persen selama dua sesi terakhir.
Untuk penurunan harga emas pada Rabu, analis pasar mengatakan, ketidakpastian atas kebijakan fiskal dan moneter AS tampaknya akan mempertahankan "bulls" (gairah) dan "bears" (lesu) jangka pendek di sekitar keseimbangan yang sama pada saat ini, tetapi beberapa percaya bahwa elemen-elemen fundamental, yang telah mendorong emas sejauh ini, tetap di tempat.
Menurut perkiraan konsultan logam GFMS Gold Survey, permintaan investasi akan mendorong rata-rata harga emas ke sebuah rekor pada semester pertama 2013 karena kebijakan moneter yang longgar dan pembengkakan utang.
GFMS, Rabu mengatakan, bank sentral kemungkinan akan tetap menjadi kekuatan penting di pasar emas tahun ini, dengan berlanjutnya permintaan yang kuat cenderung menawarkan dukungan solid terhadap harga.
Terhadap latar belakang itu, perak untuk pengiriman Maret naik 1,3 sen atau 0,04 persen, menjadi ditutup pada 31,542 dolar AS per ons.