Kamis 17 Jan 2013 15:16 WIB

Penjinak Ranjau AS yang Terluka di Kamboja Dikirim ke Thailand

Ledakan di ladang ranjau (ilustrasi)
Foto: FLICKR
Ledakan di ladang ranjau (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Empat ahli penjinak ranjau Amerika Serikat yang terluka dalam ledakan bom yang sebelumnya tidak meledak Selasa sore di provinsi utara Kamboja dibawa ke Bangkok untuk pengobatan. Hal itu diungkapkan juru bicara Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) untuk Kamboja John Simmons, Rabu (16/1).

Keempat personel terdiri tiga marinir AS dan satu kontraktor AS dari Yayasan Kemanusiaan Golden West. Ia menambahkan tiga dari personel itu dievakuasi ke Bangkok Selasa malam dan yang keempat akan dievakuasi pada Rabu sore.

Heng Ratana, direktur jenderal Pusat Ranjau Kamboja (CMAC) mengatakan pada Selasa bahwa dua dari korban cedera berada dalam kondisi kritis. "Insiden itu terjadi di Pusat Pelatihan CMAC di Provinsi Kampong Chhnang ketika UXO meledak selama latihan pembersihan ranjau dengan penjinak ranjau Kamboja," katanya.

Segera setelah insiden tersebut, mereka diterbangkan ke rumah sakit di Phnom Penh dengan helikopter. Kamboja adalah salah satu negara terburuk di dunia dipengaruhi oleh ranjau sebagai tinggalan hampir tiga dekade perang dan konflik internal dari pertengahan 1960-an sampai akhir 1998.

Sejak 1979 sampai November 2012, ranjau darat telah membunuh 19.661 orang, melukai 35.623 orang dan mengamputasi 8.898 orang lainnya, menurut catatan pemerintah. Negara ini diperkirakan membutuhkan 30 juta dolar AS sampai tahun 2020 untuk benar-benar melenyapkan ranjau dan sisa-sisa bahan peledak perang.

sumber : Antara/ Xinhua-0ANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement