Jumat 18 Jan 2013 11:02 WIB

Lonjakan Turis Barat Persulit Muslim Palestina Beribadah di Masjidil Aqsa

Rep: Fitriyan Zamzami/ Red: Mansyur Faqih
Masjid Al Aqsa, Yerusalem.
Foto: Palestineremembered.com
Masjid Al Aqsa, Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Lonjakan turis asal negara Barat ke Masjidil Aqsa belakangan ini membuat warga Palestina mengalami kesulitan beribadah. Alasannya, para turis membuat masjid bersejarah umat Muslim tersebut menjadi penuh. 

"Masjidil Aqsa menjadi penuh dengan orang-orang yang hanya melihat-lihat saja," kata anggota parlemen Palestina Faisal Abu Shahla di Khatoum, Sudan, Kamis (17/1) waktu setempat.

Wartawan Republika, Fitriyan Zamzami dari Khartoum melaporkan, pernyataan itu dikemukakan Faisal di hadapan anggota Standing Committee on Palestine di Persatuan Parlemen Negara Anggota OKI (PUIC). 

Tak hanya itu, ketatnya ijin dari Israel juga membuat sulit masyarakat Muslim Palestina untuk melakukan ibadah. 

Ia pun meminta kontribusi wisatawan dari negara muslim. Yaitu, untuk membantu mendorong keleluasaan beribadah warga Palestina dan Arab-Israel di Masjidil Aqsa. Caranya, agar mereka mengunjungi masjid tersebut. 

Dengan begitu, ia berharap daya tawar orang Muslim untuk dapat melakukan ibadah di masjid tersebut menjadi lebih besar.

"Karena sulit bagi orang Arab dan Palestina untuk melakukan ibadah di masjid itu. Sementara orang Barat yang hanya wisata ijinnya mudah," tambah dia.

Meski pun begitu, lanjutnya, secara umum kondisi di Palestina saat ini cukup menggembirakan. Pengakuan PBB atas status peninjau Palesina menimbulkan semacam optimisme baru di Tepi Barat dan Gaza. Faksi-faksi di Palestina pun lebih membuka diri terhadap kemungkinan rekonsiliasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement