REPUBLIKA.CO.ID, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memulai lawatannya. Ini yang pertama sejak ia terpilih sebagai perdana menteri Desember tahun lalu. Untuk kedua kalinya ia memegang jabatan tersebut.
Asia Tenggara menjadi tujuan kunjungannya kali ini. Tujuh tahun lalu, saat ia menjabat sebagai perdana menteri untuk pertama kalinya, dengan mengawali kunjungan luar negeri ke Cina.
Sekarang ia sengaja mengubah haluan. Abe bakal singgah di Vietnam, Thailand, dan kemudian di Indonesia. Rabu (16/1), ia menginjakkan kaki di Hanoi, Vietnam. Ekonomi pun menjadi agenda utamanya.
Tapi, sengketa wilayah dengan Cina tak mustahil mengemuka dalam pembicaraan. Jepang bermasalah dengan Cina di Laut Cina Timur. Dalam beberapa waktu terakhir, ketegangan dua negara itu semakin tinggi.
Sementara, negara Asia Tenggara, seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Taiwan, mempersoalkan klaim wilayah dengan Cina di Laut Cina Selatan.
“Saya ingin membuat perjalanan ini berawal dari diplomasi strategis kabinet Abe,” ujar Abe. Ia juga berhasrat membangun pertumbuhan ekonomi Jepang melalui kemitraan kuat dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (PBB ASEAN).
Bulan ini, Menteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri Jepang siap mengunjungi negara ASEAN. Abe menyatakan, negaranya secara ekonomi terlalu bergantung pada Cina.
Karena itu, Abe mendorong perusahaan-perusahaan Jepang menoleh Asia Tenggara sebagai basis usahanya. Akibat sengketa di Laut Cina Timur, iklim usaha di kedua negara pun terganggu.
Selain itu, Abe ingin berhubungan dengan negara yang mengembangkan nilai yang sama. Sejak berakhirnya Perang Dunia II, Jepang tegas melindungi demokrasi dan HAM. “Saya menekankan pentingnya menguatkan hubungan dengan negara yang menganut nilai sama,” katanya kepada NHK, Ahad lalu.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Marty Natalegawa mengatakan, Abe tiba di Indonesia pada Jumat (18/1). Ini merupakan kunjungan pertama sejak Abe menjadi perdana menteri. “Jadi, secara simbolis sangat penting bagi dirinya menunjukkan komitmen terhadap Asia Tenggara,” kata Marty di Jakarta, Rabu.
Selama berada di Indonesia, Abe kelak membahas hubungan strategis yang sebelumnya ditetapkan pada 2006. Cakupannya mengenai perdagangan, investasi, energi, mengatasi bencana alam, sampai kawasan.
Jadi, jelas Marty, Pemerintah Indonesia akan melihat kelanjutan hubungan strategis dengan Jepang. Ia berharap ikatan di antara dua negara semakin kuat. Apalagi, kata Marty, kunjungan Abe ini menandai 55 tahun kerja sama bilateral dan 40 tahun hubungan ASEAN-Jepang.
Narushige Michishita dari National Graduate Institute mengatakan, Jepang berusaha menguatkan hubungan dengan negara kawasan. Mereka membangun kekuatan posisi tawarnya sebelum berhadapan dengan Cina. Semula, kunjungan pertama Abe adalah Washington. Sayang, Presiden AS Barack Obama terlalu sibuk. Jadi, kata dia, Abe mengawalinya dengan negara-negara ASEAN.
Abe melihat, integrasi ASEAN sebagai komunitas pada 2015 menjadi penting. Potensi ekonomi ASEAN mencapai dua triliun dan jumlah penduduk mencapai 600 juta jiwa sangat menggiurkan. Bagi Jepang ini merupakan pasar yang tak boleh dilewatkan. Sebab, demi menyelamatkan keadaan ekonomi di dalam negeri yang sedang limbung karena perangkap deflasi.