Jumat 18 Jan 2013 19:30 WIB

Palestina Perkuat Barisan Jelang Pemilu Israel

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, diperkirakan menang lagi dalam pemilu Israel yang dipercepat kali ini.
Foto: AP
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, diperkirakan menang lagi dalam pemilu Israel yang dipercepat kali ini.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Palestina memperkuat diri menghadapi pemerintahan sayap kanan Israel, yang diperkirakan akan terbentuk dari hasil Pemilu di Negeri Zionis tersebut.

Palestina berharap langkah-langkah domestik dan internasional akan memperkuat posisi mereka. "Ada pegabaian dan penolakan proses perdamaian dan solusi dua negara," kata Direktur Lembaga Riset Passia, Mahdi Abdul Hadi, seperti disadur dari AFP, Jumat (18/1).

"Tidak ada seorangpun yang membicarakan Palestina," sergahnya.

Hanan Ashrawi, seorang anggota senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengatakan, absennya penyalur aspirasi politik Palestina di Pemilu Israel, mengurangi kemampuan melawan Negeri Zionis.

Warga Israel akan melakukan pemungutan suara Selasa (22/1). Mereka cenderung mendukung partai sayap kanan dalam pemerintahan.

Likud, partai sayap kanan pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, diprediksi meraih seluruh kursi di parlemen. Partainya akan bersaing dengan nasionalis garis keras, Yisrael Beitenu pimpinan Avigdor Lieberman.

Namun, Likud diramalkan akan semakin kuat karena akan didukung koalisi partai terbesar ketiga Israel beraliran religius nasionalis. Partai itu juga anti pembentukan negara Palestina.

"Kami memperkirakan keadaan akan berubah menjadi lebih buruk, seiring akan terpilihnya kembali Netanyahu yang berkoalisi dengan ekstrimis Israel. Dan itu bukan pertanda baik bagi Palestina," kata Ashrawi.

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement