REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan hubungan Indonesia dan Jepang sudah terjalin sejak lama. Bahkan, telah banyak kerja sama yang dicapai. Tak hanya di sektor ekonomi namun juga bidang lain.
"Kami memiliki komitmen tinggi untuk implementasi hubungan bilateral kedua negara," katanya di Istana Merdeka, Jumat (18/1).
Menurutnya, pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe bisa jadi babak baru bagi kerja sama dengan Indonesia. Baik kerja sama Jepang-Indonesia di forum regional mau pun global.
Dalam pertemuan hampir dua jam itu, berbagai isu dibicarakan. Antara lain, bidang perdagangan, investasi, energi, pembangunan infrastruktur, pariwisata dan ketenagakerjaan.
"Kami juga membicarakan kerja sama bidang lingkungan hidup, teknologi, dan kerja sama yang berkaitan dengan upaya meningkatkan perekonomian rakyat," papar dia.
Soal kawasan dan ruang lingkup internasional pun diakuinya ikut dibahas. SBY menekankan, kedua pimpinan negara ingin meletakkan kerja sama dalam konteks yang strategis. Termasuk mengenai sikap dan hukum di kawasan laut Cina.
"Kita semua di Asia ingin melihat kawasan kita stabil, aman, dan damai. Kalau ada masalah apakah di laut Cina Selatan atau di Asia Timur, di manapun di Asia ini, solusi damai harus yang dipakai, tidak menggunakan militer. Itu posisi indonesia," cetus dia.