Jumat 18 Jan 2013 23:09 WIB

Sebulan Pascainsiden Connecticut, 1.000 Warga AS Tewas Ditembak

Rep: Nur Aini/ Red: Fernan Rahadi
Warga Connecticut berkabung dan memberi penghormatan kebada korban tewas dalam insiden penembakan di sekolah Sandy Hook.
Foto: AP
Warga Connecticut berkabung dan memberi penghormatan kebada korban tewas dalam insiden penembakan di sekolah Sandy Hook.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebulan pascainsiden penembakan di SD Sandy Hook, Connecticut, lebih dari 1.000 orang tewas tertembak.

Dalam penembakan di SD Sandy Hook 14 Desember 2012 lalu, sebanyak 20 siswa dan enam orang dewasa tewas.

Berdasarkan data terbaru yang dikumpulkan secara interaktif oleh situs Slate.com, jumlah pembunuhan dengan senjata sudah melewati 1.000 orang pada Jumat (18/1).

Pembunuhan yang memakan banyak korban di Connecticut menggunakan senapan serbu. Insiden itu dilaporkan merupakan penembakan paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat.

Banyaknya insiden penembakan di AS, meningkatkan perhatian pada pembatasan akses senjata. Dilaporkan PressTV, Presiden Barack Obama akhirnya mengajukan rancangan aturan pembatasan kepemilikan senjata tersebut ke parlemen.

Langkah Obama tersebut menimbulkan protes pihak konservatif yang mendukung kepemilikan senjata. Aktivis pendukung senjata, National Rifle Association (NRA) juga memprotes keputusan Obama tersebut. 

Wakil Presiden Joseph Biden berjanji akan bertindak lebih banyak untuk mengatur kepemilikan senjata. "Kita akan melakukan itu warga Amerika. Kita akan berkeliling ke seluruh negara untuk mengumpulkan suara, pendapat warga Amerika akan didengar, " ujarnya menyinggung dukungan pada pembatasan senjata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement