Sabtu 19 Jan 2013 06:29 WIB

Innalillahi, Wartawan Al-Jazeera Terbunuh di Suriah

Gedung-gedung di dekat Lapangan Saadallah al-Jabri kota Aleppo, Suriah hancur akibat ledakan bom hari Rabu (3/10).
Foto: AP
Gedung-gedung di dekat Lapangan Saadallah al-Jabri kota Aleppo, Suriah hancur akibat ledakan bom hari Rabu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Seorang penembak gelap membunuh wartawan Al-Jazeera bernama Mohammed Hourani di Provinsi Daraa bagian selatan Suriah pada Jumat, kata stasiun televisi yang berkantor pusat di Qatar tersebut.

"Mohammed Hourani dibunuh oleh penembak gelap dari pihak rezim di Basr al-Haris, Provinsi Daraa, saat dia sedang meliput peperangan yang terjadi di daerah tersebut," kata Al-Jazeera.

Sebelum bergabung dengan Al-Jazeera, stasiun televisi yang paling populer di negara-negara Arab, Hourani adalah aktivis revolusi yang ingin menurunkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Hourani adalah wartawan kedua yang terbunuh oleh penembak jarak jauh dalam 24 jam terakhir di Suriah yang sedang mengalami perang saudara.

Sebelumnya pada Kamis, seorang jurnalis Prancis Yves Deaby juga ditembak mati di bagian utara kota Aleppo, kata Syrian Observatory for Human Rights.

Menurut perhitungan AFP dan organisasi Reporters Without Borders yang bermarkas di Paris, setidaknya 20 wartawan profesional telah terbunuh di Suriah selama 22 bulan konflik di negara itu.

Jumlah kematian itu belum memperhitungkan kematian banyak warga sipil lainnya bukan merupakan jurnalis profesional namun telah merekam dan meliput kekerasan di Suriah untuk dikabarkan ke dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement