Ahad 20 Jan 2013 01:25 WIB

Warga Israel Pesimis dengan Pemilu Mendatang

Rep: Hannan Putra/ Red: Hazliansyah
Warga Israel
Foto: AP/Tsafrir Abayov
Warga Israel

REPUBLIKA.CO.ID, -- Pemilihan umum yang akan berlangsung tiga hari lagi tampaknya tak membuat warga Israel begitu antusias. Penyebabnya, kebanyakan warga Israel merasa isu utama tentang upaya damai Israel-Palestina tak menjadi tanggapan serius dari tokoh-tokoh yang tengah berkampanye.

Hal tersebut tampak jelas di Kota Yerusalem dimana banyak warga yang enggan mengikuti kampanye politik. Kebanyakan warga pesimis akan perkembangan yang menuju penyelesaian konflik Israel-Palestina.

Warga Yerusalem khawatir pembangunan permukiman Yahudi di Yerusalem Timur dan Tepi barat akan memperburuk upaya damai. Namun tak ada dari kampanye politik yang mereka dengar akan benar-benar serius menyelesaikan hal itu.

Warga Israel memperkirakan kondisi di Tepi Barat dan Yerusalem tak akan banyak berubah dari sebelumnya. Meski pemerintahan baru akan terbentuk, kondisi perekonomian seperti kenaikan harga-harga, serta stabilitas keamanan masih menjadi sorotan utama bagi warga Israel.

"Saya tahu hasil pemilu nanti akan seperti apa. Orang-orang akan terus mendukung aliran kanan," ungkap seorang warga Israel, Chaim, sebagaimana dilaporkan Aljazeera, Jumat (18/1).

Chaim menilai, jika kelompok aliran kiri menang maka itu membahayakan bagi Israel.

"Kami dikelilingi oleh musuh. Tak akan ada perdamaian. Kami warga Yahudi akan terus tinggal di sini karena itu sudah tertulis di kitab suci," Katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement