Ahad 20 Jan 2013 19:00 WIB

Suriah Undang Oposisi Dialog dan Lucuti Senjata

Rep: Rr. Laeny Sulistyawati/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
 Sejumlah Tentara Pembebasan Suriah berlindung saat baku tembak dengan tentara pemerintah Suriah di sebuah jalan di distrik Amariya Aleppo, Suriah, Senin (10/9).    (Manu Brabo/AP)
Sejumlah Tentara Pembebasan Suriah berlindung saat baku tembak dengan tentara pemerintah Suriah di sebuah jalan di distrik Amariya Aleppo, Suriah, Senin (10/9). (Manu Brabo/AP)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Menteri luar negeri Suriah Walid al-Moallem mengundang oposisi untuk melucuti senjata dan berpartisipasi dialog nasional, Sabtu (19/1).

Dalam sebuah wawancara langsung di televisi Suriah, Sabtu (19/1) malam, Al-Moallem mengatakan setiap orang akan berpartisipasi dalam kabinet baru dengan kekuasaan eksekutif yang luas.

Al-Moallem juga mengatakan, oposisi dapat bergabung kabinet sepanjang mereka menolak intervensi asing di Suriah.  Moallem menyatakan, para oposisi diundang mengambil bagian dalam dialog mewujudkan Suriah baru.

‘’Anda (oposisi) akan menjadi mitra dalam dialog. Mengapa membawa senjata," kata al-Moallem dalam wawancara selama satu jam.

 

Al-Moallem mengaku pemerintah telah mulai menghubungi perwakilan rakyat Suriah.

Namun Al-Moallem menegaskan, mereka yang ingin (melakukan) intervensi asing tidak akan berada di antara pihaknya. Al-Moallem kemudian menuduh negara seperti Qatar, Arab Saudi, dan Turki telah mempersenjatai dan membiayai para oposisi di Suriah.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement