REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama akan kembali diambil sumpah jabatannya, di Washington, Senin (21/1).
Dia akan dilantik sebagai presiden Paman Sam untuk kedua kalinya, setelah menang dalam pemilihan umum November 2012.
Reuters mengatakan, beberapa persoalan menjadi topik pidato pengukuhannya. Perluasan objek dan nilai pajak dibeberapa sektor domestik menjadi pernyataan serius. Begitu juga regulasi pengetatan senjata yang ditolak Partai republik di Capitoll Hill.
Presiden Arfo-Amerika pertama bagi AS ini diprediksi akan meninggikan nada bicaranya sebagai tawaran politik kepada oposisi. Hal tersebut bisa jadi kesiapan sikap pemerintah untuk mencairkan keriuhan di Kongres, mengenai tebing fiskal, plafon utang, juga persenjataan, dan reformasi imigrasi.
''Dia (Obama) akan bermain dengan retorika politik AS mendatang. Dia pasti akan menekankan nilai-nilai AS untuk membimbing negara ini ke politik abad 21,'' kata sumber itu, seperti dikutip Reuters, Ahad (20/1).
Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan, pidato presiden adalah pernyataan politik AS mendatang.
BBC News melansir pekerja dan sukarelawan kumpul bersama menuntaskan panggung inagurasi dan perayaan pelantikan presiden. Obama bersama istrinya, Michele Obama juga melakukan kegiatan sosial untuk memperingati Hari Pelayanan Nasional.
Media internasional meyakini terjadi penurunan antusiasme warga AS menghadiri inagurasi kali ini. Pada 2009 hampir dua juta orang ikut merayakan pelantikan di Washington.