Selasa 22 Jan 2013 05:35 WIB

Lagi, Cina Serukan Dialog Konflik Myanmar

Bendera Cina
Bendera Cina

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina menyerukan kembali agar semua pihak yang tengah berkonflik di Myanmar melakukan dialog. "Kami percaya bahwa dialog dan negosiasi adalah cara yang benar untuk meredakan konflik, dan meminta semua pihak terkait untuk segera melakukan dialog," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hong Lei di Beijing, Senin (21/1).

Ia mengatakan sebagai negara yang berbatasan dengan Myanmar, China sangat mengharapkan konflik di negara itu dapat segera diselesaikan secara damai. Cina dan Myanmar memiliki wilayah perbatasan darat sepanjang 2.200 kilometer dan banyak warga kedua negara yang tinggal di wilayah perbatasan tersebut.

"Kekacauan di satu negara pasti akan mempengaruhi negara-negara lain di sepanjang perbatasan. Cina akan terus memantau perkembangan situasi di sepanjang perbatasan dengan Myanmar," kata Hong.

Ia menambahkan, Cina akan terus memainkan peran yang konstruktif dan efektif dalam menjaga perdamaian sepanjang perbatasan.

"Kami sungguh-sungguh berharap pihak yang berkepentingan untuk mengatasi perbedaan mereka melalui negosiasi, menyadari keberadaan damai antara semua kelompok-kelompok etnis dan membuat daerah perbatasan Cina-Myanmar sebagai wilayah untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara," tutur Hong.

Pertempuran di Myanmar antara pemerintah dan pemberontak kelompok etnis Kachin yang telah mendekat ke perbatasan Cina, telah membuat Beijing mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan pengawasan perbatasan demi keselamatan warga Cina dan properti mereka di perbatasan.

Sejak awal konflik, perdagangan perbatasan telah menurun drastis, dan merugikan perekonomian lokal di Yunnan. Konflik yang berlangsung sejak 18 bulan silam, juga telah memaksa sekitar 15 ribu orang mengungsi dan telah berlindung di kamp Laiza di Myanmar utara. 

Dalam beberapa pekan terakhir, Laiza sendiri telah menjadi zona perang, ketika tentara Myanmar menggunakan kekuatan udara dan artileri untuk menyerang kubu pemberontak. Pertempuran itu mendekat ke perbatasan Cina, dan pemberontak mengatakan beberapa tembakan meriam Myanmar telah mengenai wilayah Cina.

Bahkan pada awal pekan lalu, sekitar 10ribu pengungsi tengah bersiap untuk menetap di Cina. Atas situasi itu, Beijing berharap Pemerintah Myanmar dapat meredakan ketegangan melalui negosiasi damai dengan pihak-pihak terkait, mencegah meningkatnya konflik dan menyelesaikan sengketa dengan baik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement