REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pangeran Harry telah menembak seorang gerilyawan Afghanistan dalam sebuah serangan mendadak terhadap Taliban. Hal tersebut dilakukannya dalam tugas keduanya di Afghanistan sebagai seorang penembak di helikopter serang Apache.
Cucu Ratu Elizabeth tersebut akan pulang ke rumah pekan ini setelah bergabung selama 20 pekan dengan pasukan NATO di pangkalan militer Camp Bastion di Provinsi Helmand.
"Ya ada begitu banyak orang, kami akan menembak bila hal tersebut diperlukan, mengambil nyawa untuk menyelamatkan yang lain," ujar antrean ketiga tahta kerajaan Inggris ini sebelum berangkat ke Afghanistan.
Taliban telah menyatakan akan menculik atau membunuh Harry dalam tugasnya. Panglima perang pemberontak Afghanistan telah mencapnya sebagai serigala yang keluar untuk membunuh warga Afghanistan yang tidak bersalah.
Harry dikenal di kamp sebagai Kapten Harry Wales. Ia dikirim empat bulan lalu ke Afghanistan tidak lama setelah foto-foto telanjangnya tersebar di media. "Saya mungkin mengecewakan diri sendiri dan membiarkan keluarga saya kecewa," ujar Harry mengomentari insiden tersebut.
Harry pertama kali tiba di garis depan Helmand antara tahun 2007 hingga 2008. Ia bertugas sebagai Forward Air Controller untuk pasukan NATO serta menjadi anggota kerajaan Inggris pertama yang terlibat pertempuran sejak pamannya Pangeran Andrew menerbangkan helikopter selama Perang Falklands pada 1982.