REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Gelombang pengungsian baru, korban perang sipil di Suriah, memasuki wilayah perbatasan Yordania. Pemerintah di Ibu Kota Amman mengatakan, tidak kurang dari 12 ribu pengungsi baru meringsek di perbatasan selama sepekan terakhir.
''Mereka banyak anak-anak dan perempuan paruh baya,'' Juru Bicara Pemerintahan di Amman, Anmar Hmud, mengatakan kepada AFP, dan dilansir Ahram, Selasa (22/1).
Kata dia, ini adalah gelombang pengungsi ke dua di awal tahun sekarang. Anmar mengatakan, memasuki pekan ke empat 2013 tercatat tidak kurang dari 25 ribu pengungsi memasuki Negara raja Abdullah II itu. Angka tersebut menambah jumlah keseluruhan pengungsi Suriah yang mencapai 300 ribu jiwa di negara sebelah selatan Damaskus itu.
Sementara itu, eskalasi militer yang tak kian mereda membuat Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa Bangsa (UNHCR) putar otak. Pasalnya, pemenuhan kebutuhan hidup para pengungsi semakin sulit.
Saat ini tidak kurang dari 176 ribu pengungsi di Jordan menjadi tanggung jawab wadah internasional tersebut.UNHCR menaksir, semester pertama tahun ini, angka pengungsi Suriah, yang melompat ke Jordan akan mencapai 1, 1 juta jiwa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
