REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina kembali menegaskan perlunya dialog untuk meredakan ketegangan di Semenanjung Korea. Antara lain dengan menggelar kembali pembicaraan enam pihak terkait persoalan tersebut.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Qin Gang mengatakan, akan konsisten untuk menyerukan dialog dan konsultasi kepada seluruh pihak yang berkepentingan. Termasuk enam negara pihak untuk meradakan ketegangan di Semenanjung Korea.
"Termasuk pula untuk membahas lebih lanjut aksi Korea Utara yang meluncurkan roket pada beberapa bulan lalu, yang berujung pada sanksi Dewan Keamanan PBB," ujarnya di Beijing, Rabu (23/1).
Qin menilai keputusan yang diambil Dewan Keamanan PBB merupakan buah dari hasil konsultasi yang berimbang dari semua pihak yang berkepentingan.
Sebelumnya, Cina berulang kali menyatakan penyesalannya terhadap aksi yang dilakukan Pyongyang. Akhir pekan lalu Cina dilaporkan telah menyetujui proposal Amerika Serikat (AS) untuk memperberat sanksi PBB bagi Korea Utara. Ini terkait uji coba roket pada 12 Desember silam.
Pada sanksi sebelumnya, Korea Utara dilarang menguji coba roket dan menggelar program antariksa. Komunitas internasional khawatir uji coba roket Korut akan digunakan untuk membuat rudal nuklir.
Namun Korut tetap mengabaikan desakan itu dan melanjutkan uji coba roketnya. Para pengamat menduga aksi Korut itu didasari atas keinginan Kim Jong-un untuk meningkatkan reputasinya di Korut.