Kamis 24 Jan 2013 19:59 WIB

Gempur Pejuang Muslim di Mali, Prancis Habiskan 30 Juta Euro

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Heri Ruslan
 Seorang tentara Perancis berdiri di antara dua jet tempur Mirage F1 di pangkalan udara militer Mali di Bamako, Senin (14/1). (Reuters/Joe Penney)
Seorang tentara Perancis berdiri di antara dua jet tempur Mirage F1 di pangkalan udara militer Mali di Bamako, Senin (14/1). (Reuters/Joe Penney)

REPUBLIKA.CO.ID, PRANCIS -- Prancis telah menghabiskan sekira 30 juta euro untuk intervensi militer di Mali hingga saat ini.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Prancis Jean-Yves Le Drian.

Dalam wawancara di sebuah televisi, Le Drian mengatakan, saat ini pengeluaran yang paling mahal adalah logistik dan transportasi pasukan.

Le Drian tidak memberikan rincian mengenai penambahan pasukan diantara 2.300 tentara Prancis yang telah ditempatkan di negara Afrika.

‘’Mungkin saja angka itu (jumlah pasukan) suatu saat turun atau meningkat,’’ kata Le Drian seperti dilansir dari kantor berita informasi Amerika Latin plenglish.com, Kamis (24/1).

Menurut Le Drian, Prancis tidak selamanya tinggal di negara itu (Mali). Namun, Le Drian tidak menyebutkan secara spseifik sampai kapan pasukan Prancis akan tinggal di Mali.

Le Drian mengaku tujuan pihaknya (menempatkan pasukannya di Mali) yaitu dalam misi internasional  mendukung Mali untuk mengembalikan keutuhan wilayah bagian utara yang diduduki oleh kelompok-kelompok ekstrem.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement