REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan merebak di Kairo pada Kamis malam menjelang peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-2 Revolusi pada Jumat (25/1).
Sedikitnya 12 orang pengunjuk rasa dan empat aparat keamanan cedera dan dilarikan ke rumah sakit Qasrul Aini di dekat Bundaran Tahrir, kata aparat keamanan.
Bentrokan dengan saling lempar batu bermula di Cornish El Nil dekat kantor pusat Bursa Efek Kairo dan berlanjut ke Bundaran Tahrir, pusat kota Kairo.
Bentrokan tersebut merupakan buntut dari aksi protes oleh pendukung klub sepakbola Al Ahly sejak Rabu (23/1) di Cornish El Nil tersebut.
Para pemrotes dalam aksinya memblokir jalan padat di pinggir Sungai Nil tersebut dan mencegah aktivitas kereta api bawah tanah (metro anfaq/subway) hingga hampir lima jam pada Rabu.
Pendukung Klub Al Ahly itu menuntut agar para aktor tragedi sepakbola di Port Said yang menewaskan puluhan orang pada tahun lalu agar segera dihukum setimpal.
Sementara itu, oposisi anti pemerintah menyerukan demo sejuta umat pada Jumat di Bundaran Tahrir dan berbagai ibu kota provinsi untuk memperingati HUT Revolusi.
Presiden Muhammad Mursi dalam pidato peringatan Maulid Nabi pada Kamis (24/1) malam menyerukan semua pihak untuk memelihara stabilitas keamanan dalam peringatan HUT Revolusi tersebut.
"HUT ke-2 Revolusi hendaknya diperingati dalam suasana damai untuk mengenang tumbangnya rezim pengkhianat rakyat," kata Moursi merujuk pada tergulingnya rezim Presiden Husni Mubarak dalam Revolusi 25 Januari 2011.
Mubarak dipaksa mengundurkan diri pada 11 Februari 2011 setelah 11 hari pemberontakan yang menewaskan ratusan orang.
Sementara itu, pihak keamanan memperketat pengamanan terhadap Bandara Kairo dan Terusan Suez terkait HUT Revolusi itu.