REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- KBRI Damaskus memulangkan 1.928 warga negara Indonesia (WNI) termasuk para mahasiswa yang tergabung dalam PPI Damaskus, terkait makin meningkatnya konflik bersenjata yang terjadi di negara Suriah itu.
Pemulangan ini merupakan wujud dari kepedulian dan tanggungjawab KBRI terhadap perlindungan WNI di luar negeri terutama pembantu pelaksana rumah tangga (PLRT), demikian Sekretaris III/Fungsi Protokol dan Komunikasi II KBRI Siria, Rahmat Hindiarta Kusuma kepada ANTARA London,Jumat.
Selama tahun 2012, KBRI Damaskus berhasil memulangkan sejumlah 1.928 WNI yang terdiri atas 42 keluarga KBRI, 80 pelajar dan mahasiswa dan sebanyak 1.786 WNI/PLRT, dan 20 WNI lainnya.
Dari jumlah tersebut, WNI yang telah diterbangkan ke tanah air melalui fasilitas bantuan Pemerintah RI (repatriasi) hingga tanggal akhir Desember sebanyak 1.582 orang.
Selain itu KBRI juga telah dapat membantu penanganan 2.540 kasus yang diadukan termasuk didalamnya 225 kasus gaji.
Dari 2.540 kasus yang diadukan, 82 persen telah dapat diselesaikan dan sisanya masih dalam proses seperti kasus iqamah/izin tinggal PLRT serta sisa gaji.
Kondisi Suriah yang belum kondusif terutama bagi majikan yang berada di daerah konflik atau mereka yang telah melarikan diri ke luar negeri dikarenakan keamanan. Hal ini yang menyulitkan bagi KBRI untuk menyelesaikannya.
Namun demikian, KBRI bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di Suriah dan menyewa dua orang Pengacara Suriah yaitu Pengacara Samer Makieh dan Pengacara Mohamed Akraa yang sejak Juli lalu menangani dan menyelesaikan masalah PLRT, terutama yang berkaitan dengan gaji.
Sejak krisis di Suriah terjadi, KBRI Damaskus menyiapkan tiga shelter yang terdapat di wilayah propinsi Damaskus, Lattakia dan Aleppo. Dengan rata-rata kedatangan PLRT ke shelter KBRI Damaskus antara 15 sampai 20 orang per hari.
Dengan kapasitas shelter KBRI Damaskus sebanyak 500 orang dan ketika jumlah PLRT membludak, Wisma Duta juga dipergunakan sebagai penampungan sementara seperti yang terjadi dua kali di bulan Desember lalu.
Duta Besar RI untuk Suriah, Wahib Abdul Jawad mengatakan sejak krisis Suriah berlangsung, jumlah kasus PLRT yang ditangani KBRI Damaskus semakin meningkat terutama tahun 2012 dibanding tahun sebelumnya.
Sedangkan adanya beberapa kasus PLRT di Suriah yang belum selesai, dikarenakan adanya kendala terkait birokrasi setempat dan kondisi Suriah belum kondusif, ujar Dubes.
Sedangkan sejak awal Januari 2013, KBRI Damaskus memulangkan sebanyak 302 WNI yang terdiri dari tujuh mahasiswa dan 295 PLRT, dengan tiga kali pemberangkatan melalui Libanon.
Sampai hari ini, jumlah PLRT yang berada di shelter KBRI Damaskus berjumlah 436 orang, dan 212 diantaranya PLRT yang siap untuk dipulangkan minggu ini melalui Lebanon. ''Mereka hanya tinggal menunggu visa Lebanon saja,'' demikian Rahmat Hindiarta Kusuma.