Jumat 25 Jan 2013 12:36 WIB

1.928 WNI Dipulangkan dari Suriah

Rep: Lingga Permesti/ Red: Nidia Zuraya
Para pemrotes menari dan meneriakkan slogan-slogan anti-Assad di Kota Aleppo, Suriah.
Foto: AP Photo/Virginie Nguyen Hoang
Para pemrotes menari dan meneriakkan slogan-slogan anti-Assad di Kota Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang 2012, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia berhasil pulangkan 1.928 WNI di tengah-tengah konflik di Suriah.  Direktur Informasi dan Media Kemlu, PLE Priatna, dalam keterangan tertulisnya (Jumat, 25/1) menuturkan, dari total jumlah WNI tersebut, tercatat 42 adalah keluarga KBRI, 80 pelajar dan mahasiswa, serta 1.806 WNI yang mayoritas berprofesi sebagai TKI.

WNI yang telah diterbangkan ke Tanah Air melalui fasilitas bantuan Pemerintah RI hingga 31 Desember 2012 mencapai 1.582 orang. Selain itu Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus, Suriah juga telah dapat membantu penanganan 2.540 kasus yang diadukan termasuk didalamnya 225 kasus gaji.

Dari 2.540 kasus yang diadukan, sekitar 82 persen telah dapat diselesaikan dan sisanya masih dalam proses seperti kasus iqamah (izin tinggal) PLRT serta sisa gaji.

Karena kondisi Suriah yang belum kondusif terutama bagi majikan yang berada di daerah konflik atau telah melarikan diri ke luar negeri dikarenakan keamanan mereka. Hal ini yang menyulitkan bagi KBRI untuk menyelesaikannya.

Namun demikian, KBRI bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di Suriah dan menyewa dua orang Pengacara Suriah sejak Juli 2012, untuk menangani dan menyelesaikan masalah-masalah para PLRT, terutama yang berkaitan dengan gaji.

Sejak krisis di Suriah terjadi, KBRI Damaskus menyiapkan 3 shelter yang tersebar di wilayah propinsi Damaskus, Lattakia dan Aleppo. Rata-rata kedatangan PLRT ke shelter KBRI Damaskus khususnya, sebanyak 15-20 orang per hari sejak pertengahan tahun 2012.

Dengan kapasitas shelter KBRI Damaskus sebanyak 500 orang dan ketika jumlah PLRT membludak, Wisma Duta juga dipergunakan sebagai penampungan sementara seperti yang terjadi dua kali di bulan Desember 2012.

Duta Besar RI di Damaskus Wahib Abdul Jawad menambahkan, sejak krisis Suriah berlangsung, jumlah kasus PLRT yang ditangani oleh KBRI Damaskus semakin meningkat terutama tahun 2012 dibanding tahun sebelumnya.”

“Sedangkan adanya beberapa kasus PLRT di Suriah yang belum selesai, dikarenakan adanya kendala terkait birokrasi setempat dan kondisi Suriah yang belum kondusif,” terang Wahib.

Sejak awal Januari 2013, KBRI Damaskus sudah memulangkan sebanyak 302 WNI yang terdiri dari 7 orang Mahasiswa dan 295 PLRT, dengan 3 kali pemberangkatan melalui Libanon.

Sampai hari ini, jumlah PLRT yang berada di shelter KBRI Damaskus sejumlah 436 orang, dan terdapat 212 PLRT yang siap untuk dipulangkan minggu ini melalui Libanon. “Mereka hanya tinggal menunggu visa Libanon saja,” tutur Wahib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement