REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya harus bersiap menghadapi serangan senjata kimia Suriah. Israel menyiapkan tentara dengan sistem anti misil di dekat perbatasan sebelah utara dengan Suriah.
Netanyahu mengatakan kepada anggota kabinet dalam pertemuan di Yerussalem bahwa Israel menghadapi ancaman dari seluruh negara Timur Tengah. Kepala Pertahanan Israel telah mengadakan pertemuan khusus akhir pekan lalu yang membahas kapasitas senjata kimia Suriah.
"Kita harus melihat sekitar, apa yang terjadi di Iran dan hambatannya dan serta apa yang terjadi di tempat lain seperti senjata mematikan di Suriah," ungkap Netanyahu seperti dikutip Bloomberg, Senin (28/1).
Oposisi Suriah, yang sebagian besar Sunni, menyerang Presiden Bashar al-Assad sejak Maret 2011. PBB melaporkan sedikitnya 60 ribu orang tewas dalam konflik tersebut. Sementara itu, Israel membidik dataran tinggi Golan sejak perang 1967.
Sistem perlindungan baja, pun telah ditempatkan di tempat tertentu di sebelah utara Israel. sistem yang sama yang digunakan untuk menembak jatuh ratusan roket dari jalur Gaza selama konflik November lalu dengan Hamas.
Mengenai hal ini, juru bicara militer Israel mengatakan pihaknya menempatkan perlengkapan anti misil dalam operasi rutin. Tentara Israel telah diperingatkan beberapa kali dalam pemilihan umum pekan lalu terkait kemungkinan musuh mencari kelemahan Israel.