Selasa 29 Jan 2013 00:48 WIB

Hillary Enggan Nyapres 2016 Mendatang

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Dewi Mardiani
Hillary Clinton dan hadiah dari para stafnya
Foto: AP
Hillary Clinton dan hadiah dari para stafnya

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Hillary Rodham Clinton, enggan memproyeksikan keinginan politiknya pascapengunduran dirinya. Hillary mementahkan spekulasi terkait pencalonan dirinya sebagai presiden AS 2016 mendatang.

''Anda tahu, saya tidak dapat berpikir dan membuat prediksi tentang apa yang terjadi besok atau tahun mendatang,'' kata Hillary, dalam wawancaranya bersama CBS saat Ahad (27/1), dan dikutip Associated Press, di hari yang sama.

Silsilah politik Hillary memungkinkan baginya untuk menggantikan peran Presiden Barack Obama di pemilu AS 2016. Hal tersebut sempat mencuat ketika internasional dikejutkan dengan pernyataan mantan ibu negara ini yang tidak lagi melanjutkan jabatannya sebagai Menlu.

Mantan ibu negara ini mengatakan, mundur dari kabinet periode ke dua Obama. Peran diplomatiknya selama empat tahun sebagai Duta AS untuk Internasional, dianggap modal besar untuk menjadi seorang presiden.

Spekulasi pun sempat beredar. Pengundururan dirinya disimpulkan sebagai ancang-ancang bagi Partai Demokrat untuk mandapuknya sebagai 'the next president'. Obama bahkan mengakuinya sebagai sekretaris yang matang. Obama mengaku sempat meminta agar peran kenegaraan istri mantan Presiden Bill Clinton ini tetap bertahan.

Akan tetapi, keputusan bulat Hillary membuat Obama tidak mampu menahan perempuan kelahiran Chicago 65 tahun lalu itu. ''Aku akan merindukannya. Aku iri dengan keputusan yang dia (Hillary) buat,'' ujar Obama, saat sesi wawancara yang sama.

Obama dan Hillary tampil bersama di acara CBS News saat Ahad (27/1). Beragam isu diplomatik dan luar negeri menjadi bahan pertanyaan pemandu acara 60 menit itu. Keduanya tampak akrab dan saling memuji dengan langkah-langkah strategis AS empat tahun ke belakang, semasa Obama memimpin.

Aktivitas Hillary ternyata tidak sepadan dengan kekuatan fisik perempuan 65 tahun ini. Penghujung tahun 2012, kondisi kesehatannya sempat memaksa dia dirawat inap di rumah sakit.

Dokter mendiagnosanya mengalami gegar otak, dan penumpukan darah di bagian kepala. Dia sempat tidak tampil selama beberapa pekan lantaran penyakitnya itu. ''Aku berharap dia masih ada di sekitarku nanti,'' ucap Obama.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement