Senin 28 Jan 2013 23:57 WIB

Polisi Selidiki Kebakaran Klub Malam di Brazil

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: M Irwan Ariefyanto
Kebakaran di sebuah nightclub Santa Maria, Brasil
Foto: guardian
Kebakaran di sebuah nightclub Santa Maria, Brasil

REPUBLIKA.CO.ID,SANTA MARIA -- Polisi masih menyelidiki kebakaran di klub malam Kiss, Santa Maria, Brazil yang telah menyebabkan sedikitnya 245 orang tewas, pada Ahad (27/1).

Seorang pejabat polisi Luiza Sousa mengatakan, kebakaran dimulai ketika seorang anggota band atau tim produksinya menyalakan api, yang kemudian membakar atap.  ‘’Penyebaran api dalam hitungan detik,’’ kata Sousa.

Kebakaran mulai terjadi sekitar pukul 02.30 pagi. Dari penyelidikan awal, dilaporkan bahwa hanya ada satu pintu keluar di klub tersebut, kemudian terjadi kekacauan setelah kebakaran terjadi.

Namun anggota band Rodrigo Martins mengatakan, kebakaran dimulai setelah lagu keempat atau kelima dan alat pemadam tidak bekerja.’’Ini mungkin korsleting, ada banyak kabel di sana,’’ kata Martins.

Martins menyatakan, hanya ada satu pintu dan pintunya terkunci.

Mayor Gerson da Rosa Ferreira, yang memimpin upaya penyelamatan di tempat kejadian mengatakan, korban yang meninggal karena sesak napas atau karena diinjak-injak. ‘’Sekitar 500 orang di dalam klub saat kebakaran terjadi. Klub malam berada di dekat kampus, penuh dengan remaja dan orang-orang berusia 20-an, yang menghadiri konser ,dan pesta universitas,’’ ujar Ferreira.

Bahkan komandan pemadam kebakaran yang menangani kejadian Pedroso de Melo mengatakan, klub penuh sesak dengan 1.500 orang yang berada di dalam.  Tayangan televisi setempat menunjukkan asap hitam mengepul keluar dari klub itu.

Melo  mengatakan, petugas pemadam kebakaran mengalami kesulitan masuk ke dalam klub karena ada penghalang ketika mereka hendak memasuki klub. Banyak mayat dan korban luka berserakan di jalan dan jeritan panik terjadi saat petugas medis mencoba untuk membantu.

Di kota yang berpenduduk lebih dari 275 ribu orang ini, para pekerja penyelamat, dan pejabat menangis bersama keluarga dan teman-teman korban di sebuah gimnasium yang digunakan sebagai kamar mayat darurat. ’’Ini hari paling menyedihkan dalam hidup saya. Saya tidak pernah berpikir saya akan harus hidup untuk melihat anak saya pergi,’’ kata Neusa Soares, ibu dari salah satu dari korban tewas Viviane Tolio Soares (22 tahun).

Dikutip dari Al Jazeera, Senin (28/1), proses identifikasi mayat telah selesai pada Senin (28/1) pagi waktu setempat. Pemerintah setempat mengatakan, 120 pria dan 113 wanita yang meninggal dalam kebakaran, dan 92 orang masih dirawat di rumah sakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement